Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut ada warga negara China yang terluka akibat konflik antara Israel dan Palestina yang saat ini kembali memanas.

"Berdasarkan apa yang kami pelajari, warga negara China yang terluka sedang dirawat di rumah sakit dan kondisi mereka secara umum stabil," kata Wang Wenbin, saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China, pada Selasa (10/10).

Konflik antara Israel dan Palestina memanas pasca kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.

Jumlah korban tewas akibat serangan mendadak Hamas terhadap Israel telah mencapai lebih dari 600 orang. Sebagai respon, Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza.

"Mengingat situasi keamanan yang berkembang pesat di lapangan, kami terus memverifikasi informasi tersebut," kata Wang, menambahkan. Ia tidak menyebut jumlah korban yang sedang menjalani perawatan di RS itu.

Menurut Wang, Kemenlu China telah memberikan arahan kepada kedutaan dan konsulat China di Israel dan Palestina untuk melakukan segala upaya untuk mencari orang hilang dan membantu warga negara China yang terluka.

"Kami mendesak pihak berwenang di lokasi juga untuk mengambil langkah efektif untuk melindungi keselamatan warga negara dan institusi China," ungkap Wang.

Namun saat ditanya soal korban jiwa, Wang menyebut pemerintah China masih melakukan verifikasi.

"Kami memperhatikan laporan media tentang keselamatan warga negara China di sana. Seperti yang baru saja saya katakan, mengingat situasi keamanan yang berkembang pesat di lapangan, kami terus memverifikasi informasi tersebut," kata Wang.

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat hingga Minggu (8/10), hari kedua konflik, jumlah korban serangan tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjadi 370 orang, dengan 2.200 lainnya terluka.

Sedangkan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel telah mencapai 600 orang, menurut saluran berita pemerintah Israel.

Militer Israel mengatakan pihaknya telah menyerang 426 target yang merupakan properti milik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) pada Minggu (8/10) pagi, termasuk sebuah kompleks milik kepala departemen intelijen kelompok tersebut.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan saat ini terdapat hampir 74.000 pengungsi yang berada di 64 tempat penampungan UNRWA, dan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat karena penembakan besar-besaran dan serangan udara terus berlanjut termasuk di wilayah-wilayah sipil.

MER-C Indonesia melaporkan bahwa, hingga memasuki hari ketiga konflik pada Senin (9/10) pagi waktu setempat, Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah menangani lebih dari 400 korban luka dan bahwa lebih dari 60 orang meninggal dunia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan AS akan mengirimkan beberapa kapal dan pesawat militer lebih dekat ke Israel sebagai bentuk dukungan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan 45 WNI sedang berada di Palestina, yang 10 orang di antaranya berada di Gaza dan lainnya di Tepi Barat. Selain itu, ada 230 WNI yang sedang wisata religi di berbagai titik di Israel.

Hingga kini tidak ada laporan bahwa WNI menjadi korban.

Baca juga: China larang warganya untuk pergi ke Israel dan Palestina

Baca juga: China harap komunitas internasional aktif damaikan Israel-Palestina

Kemenlu RI: Indonesia fokus evakuasi 10 WNI di Jalur Gaza

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023