kalau 4G diterapkan di 2,3 GHz itu selisih investasinya lebih dari empat kali dibanding 700 MHz

Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ASTI) mengharapkan penerapan teknologi long term evolution (LTE) atau 4G dilakukan di frekuensi 700 MHz.

"Idealnya memang di 700 MHz karena penetrasi jaringannya akan kuat dan investasi infrastruktur akan lebih kecil," kata Sekretaris Jenderal ATSI, Dian Siswarini, selepas jumpa pers Indonesia Cellular Show (ICS) 2013 di Jakarta, Minggu.

Meski tidak menyebut nilainya, Dian menyontohkan investasi teknologi 3G di frekuensi 2,1 GHz empat kali lebih mahal dibanding investasi teknologi yang sama di frekuensi 900 MHz.

"Jadi, kalau 4G diterapkan di 2,3 GHz itu selisih investasinya lebih dari empat kali dibanding 700 MHz," kata Dian.

Namun, penyelenggara layanan telekomunikasi di Indonesia, menurut Dian, masih menunggu keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terkait penerapan teknologi seluler 4G.

"Sebenarnya, teknologi 4G tidak hanya di frekuensi 700 MHz atau 2,3 GHz, tapi juga bisa dilakukan di 2,6 GHz atau 1800 MHz dan 2,1 GHz yang saat ini telah dipakai teknologi 3G," kata Dian.

Dian menambahkan implementasi teknologi seluler 4G di Indonesia akan terjadi tiga hingga lima tahun mendatang karena menunggu penyelesaian Digital Devidend yang ditargetkan Kemkominfo hingga 2018.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013