Makassar, (ANTARA News) - Pihak manajemen perusahaan tambang nikel PT Inco, Tbk, membangun penangkaran rusa dan anoa sebagai upaya untuk melindungi kedua jenis satwa langka khas Sulawesi yang nyaris punah akibat perburuan liar oleh oknum tak bertanggunjawab itu.Staf internal PT Inco Perwakilan Makassar, H Latief Hasyim di Makassar, Senin (10/7) mengatakan, penangkaran satwa langka tersebut berada di dalam hutan tropis areal kawasan tambang yang menjadi habitat kedua jenis fauna tersebut.Jumlah anoa di dalam kawasan itu tinggal dihitung jari, sementara rusa jumlahnya masih cukup banyak bahkan kawanan satwa ini sering mendekat ke areal pabrik menjelang senja hari, kemudian menghilang masuk hutan lindung, ujar Latief menggambarkan kehidupan satwa langka tersebut.Langkah yang diambil manajemen PT Inco melakukan penangkaran anoa dan rusa adalah agar kedua jenis satwa tersebut hidup dalam habitatnya tanpa gangguan yang bisa mengakibatkan kepunahan bila tidak dilindungi dan dilestarikan.Anoa (eugenia spp) adalah satwa langka di dunia yang hanya ditemukan di Sulawesi. Binatang ini termasuk jenis artidavtyla, etnik bovidae dan kerbau kecil di dunia yang juga biasa disebut kerbau kerdil.Bentuk badan dan kepalanya mirip kerbau, tetapi lebih pendek dan kecil. Panjang badan maksimal 175 cm dan tinggi 180 cm, tanduk berwarna coklat kehitam-hitaman, bulu kepala, leher dan bagian bawah perut berwarna putih dan coklat muda.Jenis jantan berbulu lebih gelap dari jenis betina, ekor relatif pendek sama dengan tubuhnya, keempat kaki ditumbuhi dua kuku tumbuh ke arah depan, sedangkan dua lainnya lebih kecil dan tidak menyentuh tanah.Selain rusa dan anoa, di dalam kawasan areal tambang nikel itu juga terdapat burung khas Sulawesi yakni burung ranggong (rhyteceros cassidix). Burung ini banyak ditemukan di dalam hutan di di Luwu Timur. Burung termasuk suku bucerotidae dan bangsa corociformes yang berbadan besar dan panjang bisa mencapai 110 cm.Postur badannya terlihat gagah, terutama jenis jantan yang memiliki casque besar berwarna merah diatas hidung. Paruh besar bercorak kuning gading, bulu dan chesnut di leher berwarna biru. Bulu badan berwarna hitam dan bulu ekor putih.Di dalam hutan tropis Soroako juga hidup murung maleo (macrochepalon maleo) yang masuk bangsa galiformes, suku megapodidae mirip ayam kampung, tetapi bentuk fisik lebih besar, lebih tinggi dan lebih panjang mencapai 55 cm dari ujung paru hingga ujung ekor.Di kepala satwa langka ini terdapat bendolan hitam, bulu putih sekeliling kelopak mata berlapis kemerahan, memiliki paruh besar dan runcing, badan hitam dan dan merah keemasan, sedangkan leher nyaris tak ada bulu. Bulu ekor hitam keunguan, memiliki kaki yang kokoh warna abu-abu.Selain jensi fauna, di dalam kawasan hutan tropis Soroako juga terdapat berbagai jenis flora, diantaranya jenis anggrek alam yang langka, antara lain coras atap (bekia spp), buldophylum vaginatum dan angrek tanah.(*)

Copyright © ANTARA 2006