Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyebutkan pengembangan desa wisata dan tanggap bencana masuk dalam program kunci pembangunan desa untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2024.

Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito mengatakan pengembangan yang demikian merupakan ikhtiar Kemendes PDTT untuk mengejar pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa di tahun depan.


"Untuk mengejar tujuan SDGs Desa, kami manfaatkan anggaran dana desa untuk tiga aspek, yaitu peningkatan kesejahteraan, peningkatan kualitas hidup, serta penanggulangan kemiskinan yang terlihat melalui program kunci 2024," kata Sugito dalam forum Sinergitas Kebijakan dan Implementasi Pembangunan serta Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Antara Pusat dan Daerah di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan desa tanggap bencana dimasukkan dalam program kunci 2024 karena hasil survei menemukan lebih dari 53 ribu desa berpotensi mengalami bencana alam setiap bulan.

Pengembangan desa tanggap bencana juga merupakan respon atas dampak dari perubahan iklim sekaligus upaya untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat desa, kata Sugito menambahkan.

Sementara terkait pengembangan desa wisata, ia menerangkan program tersebut sebagai alternatif dalam memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki desa, baik sumber daya alam, manusia, hingga pengetahuan lokal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui sektor ekonomi kreatif.

"Dengan memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan desa wisata, kami berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan informal yang lebih tepat sasaran untuk peningkatan perekonomian desa," ujarnya.

Baca juga: Penambahan desa mandiri sebaiknya tidak kurangi dana desa

Selain dua program itu, Sugito juga menyebutkan konvergensi pencegahan stunting kembali masuk dalam program kunci 2024 guna mengejar capaian target prevalensi stunting turun menjadi 14% pada tahun depan.

Adapun salah satu kegiatan yang kembali diikutsertakan untuk mengejar target tersebut ialah Desa Peduli Kesehatan.

Program lain yang tidak kalah penting guna mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa adalah advokasi dan kerjasama untuk mendorong penegakan kewenangan sekaligus jalinan kerjasama multipihak di tiap desa.

"Advokasi dan kerjasama ini perlu sebab survey kami juga menemukan masyarakat desa itu sampai sekarang rentan sekali bergesekan hingga timbul konflik berkepanjangan," kata Sugito.

Baca juga: Percepatan pembangunan desa butuh peran aktif pemda
Baca juga: Mendes PDTT paparkan konsep BUMDes ke Pemerintah Rwanda

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023