Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bengkulu untuk tidak terlibat politik praktis dalam pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024.


"Jika ini mulai terjadi maka perlu dievaluasi dan diberikan peringatan-peringatan secara tertulis melalui instansi masing-masing," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa.

Rohidin Mersyah juga meminta agar Badan Pengawas Pemilu provinsi, kabupaten dan kota di Bengkulu turut memantau aktivitas ASN dalam situasi penyelenggaraan pemilihan umum.

"Kami meminta agar pihak Bawaslu bisa memantau aktivitas ASN baik di lapangan maupun di media sosial," kata dia lagi.

Sebelumnya, pada Senin 9 Oktober 2023, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu telah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka persiapan pengamanan Pemilu Serentak 2024 di Provinsi Bengkulu.

"Kami menyambut baik kegiatan ini dan kami pastikan Bengkulu siap untuk menghadapi dan menyelenggarakan Pemilu 2024 termasuk Pilkada di akhir 2024 nanti," kata Gubernur Rohidin.

Menurut dia kegiatan rapat koordinasi tersebut menjadi salah satu cara meningkatkan sinergitas, komunikasi dan koordinasi antar lembaga/instansi Pemerintahan Provinsi Bengkulu dengan pemangku kepentingan terkait dalam menghadapi Pemilu 2024.

Rohidin juga berpesan agar KPU dan Bawaslu dapat berkoordinasi baik dengan seluruh peserta pemilu dan pihak terkait, dari semua tingkatan, baik kabupaten, kota maupun provinsi.

“Saya minta betul adakan pertemuan khusus, difasilitasi bagaimana teknisnya dengan dukcapil, memastikan agar semua masyarakat memiliki hak suara yang jelas,” ujarnya.

Baca juga: Polri akan koordinasikan terkait alih status di UU ASN baru
Baca juga: Pelamar perlu memahami jenis soal PPPK sebelum tes CASN
Baca juga: Bamsoet minta pemda beri perhatian netralitas ASN jelang Pemilu 2024

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023