untuk mengantisipasi dan memberikan pencerahan  menjelang perhelatan politik Pemilu 2024

Jakarta (ANTARA) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyebut pada era digital sekarang ini kecepatan berita hoaks dan tidak hoaks hampir sama.

"Ada satu berita yang sangat heboh, mungkin dalam hitungan jam sudah banyak beredar. Saya lihat beberapa hari ini, berita trending sangat cepat. Hoaks dan tidak hoaks itu kecepatannya hampir sama, " katanya saat membuka acara "Deklarasi Anti Hoax" di Balai Polda Metro Jaya, Selasa.

Karyoto juga menyebutkan pada era industri 5.0, saat ini masyarakat dengan mudah menghasilkan, mengakses, mengunggah, mengunduh, dan menyampaikan informasi yang berasal dari dan dunia maya.

"Hal tersebut tentunya menimbulkan dampak positif maupun negatif, kalau dampak negatifnya muncul berita-berita bohong atau hoaks, " kata Karyoto.

Karyoto juga menjelaskan alasan menyelenggarakan "Deklarasi Anti Hoax" adalah untuk mengantisipasi dan memberikan pencerahan menjelang perhelatan politik Pemilu 2024.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan populasi pengguna media sosial berjumlah 276,4 juta, dari data itu didominasi usia 18-44 tahun atau 41,1 persen.

"Temuan isu hoaks, kategori tahun 2018-2023 pada Maret, total 11.357 didominasi isu kesehatan, pemerintahan, penipuan, dan politik, serta isu-isu lain, " ucapnya.

Trunoyudo berharap kegiatan "Deklarasi Anti Hoax" mampu menyadarkan masyarakat agar tak terpengaruh berita 'palsu' menjelang Pemilu 2024.

"Kegiatan 'Deklarasi Anti Hoax' ini merupakan bagian dari pada sistem 'pendinginan' di mana peran Polri sebagai stabilisator dan dinamisator dalam mewujudkan kamtibmas khususnya menjelang Pemilu 2024," katanya.
Baca juga: IPW: Kapolrestabes Semarang saksi kunci kasus pemerasan pimpinan KPK
Baca juga: Pengemudi mobil Ferrari yang tabrak lima kendaraan jadi tersangka
Baca juga: Lemkapi: Kasus Mirna sudah selesai dan berkekuatan hukum tetap

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023