Jakarta (ANTARA) - Badan pengurus Formula 1 akan mengambil tindakan untuk melindungi para pembalap yang mengalami panas dan kelembapan ekstrem selama Grand Prix Qatar pada hari Minggu (8/10).

Sebelumnya, beberapa dari pembalap sempat mengalami muntah, dehidrasi parah dan hampir pingsan akibat cuaca yang panas. Pembalap rookie Williams Logan Sargeant bahkan merasa terlalu sakit untuk melanjutkan balapan.

Menanggapi hal tersebut, Federasi Otomotif Internasional (FIA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memulai analisis terhadap situasi di Qatar untuk memberikan rekomendasi mengenai situasi kondisi cuaca ekstrem agar tidak terulang di masa depan.

“Langkah-langkah yang diambil antara lain mencakup panduan bagi peserta, penelitian mengenai modifikasi aliran udara yang lebih efisien di kokpit, dan rekomendasi perubahan kalender agar selaras dengan kondisi iklim yang dapat diterima,” kata pihak FIA seperti yang dikabarkan Reuters, Selasa.

FIA mengatakan langkah-langkah tersebut akan dibahas pada pertemuan komisi medis di Paris.

Suhu lintasan pada balapan malam hari di sirkuit Lusail diketahui tidak pernah turun di bawah 36 derajat Celcius (96,8°F), sedangkan suhu siang hari melebihi 40 derajat Celcius.

FIA mencatat bahwa balapan tahun depan di Qatar akan diadakan pada bulan Desember, ketika suhu seharusnya lebih rendah. Untuk itu, FIA memutuskan untuk mengambil tindakan material sedini mungkin untuk menghindari terulangnya kejadian tersebut.

“Meskipun menjadi atlet elit, mereka tidak boleh diharapkan berkompetisi dalam kondisi yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan mereka,” kata FIA.


Baca juga: Pembalap F1 mengaku lintasan Qatar terlalu panas
Baca juga: Max Verstappen tetap berambisi menangkan sisa balap musim ini
Baca juga: Statistik GP Qatar di Losail

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023