Hong Kong (ANTARA) - Hong Kong memiliki peran khusus dalam memberikan nilai tambah bagi negara-negara anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).

Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong John Lee.

"Kami adalah pintu gerbang dengan nilai tambah yang menghubungkan negara kami (China) dengan seluruh dunia, dan itu termasuk ASEAN," kata John Lee dalam sebuah pidato di KTT Hong Kong-ASEAN 2023.

Lee menegaskan bahwa prinsip "satu negara, dua sistem" memberikan Hong Kong konektivitas yang tak tertandingi hingga ke China Daratan dan seluruh dunia.

Tahun lalu, sekitar 79 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.675) perdagangan barang antara ASEAN dan China Daratan disalurkan melalui Hong Kong, katanya.

Hong Kong menyediakan lingkungan yang ramah bisnis, tata kelola peraturan keuangan yang kuat, serta sistem pajak yang sederhana dan ringan bagi para trader, investor, dan perusahaan berskala besar, kecil, maupun yang baru saja merintis usaha, semuanya didasarkan pada aturan hukum, katanya.

Hong Kong dapat memanfaatkan keunggulannya sebagai pusat layanan profesional untuk membantu negara-negara ASEAN merealisasikan berbagai proyek di bidang manajemen perkotaan dan infrastruktur, logistik, desain dan teknik arsitektur, arbitrase hukum dan perdagangan, dan sebagainya, ujar Lee

Sejak 2010, ASEAN menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Hong Kong, dengan perdagangan tahun lalu mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 165 miliar dolar AS, menurut Lee.

Mulai berlaku pada 2022, perjanjian RCEP meliputi 15 negara Asia-Pasifik, termasuk 10 negara anggota ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta lima mitra dagang mereka, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.


Pewarta: Xinhua
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023