Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) itu membagikan brosur "Kampanye Selamatkan Borobudur untuk Peradaban" kepada umat Buddha dan masyarakat di pintu masuk Candi Mendut.
Selain itu, mereka membentangkan spanduk aksi yang menjadi pusat meditasi umat saat detik-detik Waisak 2013, sekitar pukul 11.00 WIB.
"Melalui aksi ini, kami ingin mengajak masyarakat, termasuk umat Buddha untuk makin peduli dalam menjaga cagar budaya Candi Borobudur," kata Sekretaris Jenderal Presidium Pusat Hikmahbudhi Sartikadi.
Kampanye tersebut, katanya, secara khusus dilaksanakan mahasiswa buddhis bertepatan dengan Waisak di Candi Mendut dan Borobudur.
Ia mengemukakan bahwa Candi Borobudur yang juga warisan peradaban dunia, dibangun sekitar abad ke-8 itu, bukan hanya tempat wisata, akan tetapi juga memiliki nilai sakral.
"Sehingga harus dijaga oleh masyarakat agar tetap lestari," katanya.
Ia mengajak masyarakat yang berkunjung ke Candi Borobudur antara lain perlu bersikap sopan, menjaga kebersihan dan kelestarian warisan nenek moyang bangsa Indonesia itu.
"Jangan memanjat stupa karena dapat merusak candi. Menjaga Candi Borobudur adalah tugas kita semua," katanya.
Hingga sekitar pukul 09.00 WIB, umat Buddha berasal dari berbagai daerah dan para biksu dewan sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) telah berada di pelataran Candi Mendut untuk persiapan meditasi detik-detik Waisak 2013.
Mereka juga akan prosesi jalan kaki dari Mendut ke Borobudur yang berjarak sekitar tiga kilometer, untuk pujabakti Waisak.
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013