Jakarta (ANTARA) - Laba Samsung Electronics pada kuartal ketiga diperkirakan turun 80 persen dari tahun sebelumnya karena efek dari surplus chip global berkelanjutan menyebabkan kerugian dalam bisnis yang biasanya menjadi sumber pendapatan utama raksasa teknologi Korea Selatan itu.
Produsen chip memori, ponsel pintar, dan televisi terbesar di dunia ini akan mengumumkan hasil pendapatan kuartal ketiganya pada Rabu.
Laba operasional kemungkinan turun menjadi 2,1 triliun won (Rp24,4 triliun) dalam kuartal Juli-September, menurut LSEG SmartEstimate dari 19 analis, yang mengacu pada analis yang lebih akurat secara konsisten.
Ini dibandingkan dengan laba operasional sebesar 10,85 triliun won (Rp126 triliun) pada kuartal September tahun lalu.
Baca juga: Samsung SDI akan belanjakan Rp30,5 triliun untuk pabrik baterai di AS
Pembalikan ini terjadi karena divisi chipnya, yang secara tradisional merupakan penyumbang terbesar, kemungkinan melaporkan kerugian triwulanan antara 3 triliun hingga 4 triliun won (Rp34 triliun hingga Rp46 triliun) setelah harga chip memori mencapai titik terendah dan tidak pulih secepat yang diprediksi beberapa pihak.
Analis mengatakan pemotongan produksi chip oleh Samsung juga merugikan skala ekonomi, mengangkat biaya pembuatan chip.
Setelah pertama kali mengumumkan pemotongan produksi pada bulan April, analis mengatakan Samsung memangkas lebih banyak produksi pada kuartal ketiga untuk mengurangi persediaan dan mengatasi surplus chip yang mendorong resesi terburuk dalam beberapa dekade.
Saingannya, Micron Technology, memperkirakan kerugian triwulanan bulan lalu, memicu kekhawatiran akan pemulihan yang lambat di pasar akhir produsen chip memori seperti pusat data.
Produsen ponsel pintar dan komputer pribadi telah enggan membeli chip memori baru, memilih untuk menggunakan persediaan yang ada selama berbulan-bulan karena kekhawatiran tentang penurunan ekonomi.
Persediaan mereka sekarang cukup rendah sehingga permintaan diperkirakan akan pulih pada awal tahun depan, kata para analis.
Baca juga: Broadcom didenda Rp219 miliar karena bisnis tak adil terhadap Samsung
Samsung baru-baru ini menerima pesanan pertamanya dalam setahun untuk chip memori server dari perusahaan pusat data Amerika Utara, demikian yang dikatakan KB Securities dalam catatan pada akhir bulan lalu, meningkatkan harapan bahwa klien pusat data juga akan mulai membeli chip lagi.
Permintaan kuat untuk chip memori yang digunakan dalam kecerdasan buatan seperti high bandwidth memory (HBM) tetap menjadi hal yang positif, tetapi Samsung kalah dari rival SK Hynix dalam pengembangan chip tersebut dan mengamankan klien seperti pemimpin chip AI Nvidia.
Bisnis ponsel Samsung kemungkinan melaporkan laba operasional sekitar 3 triliun won (Rp34 triliun), menurut rata-rata perkiraan dari lima analis, karena perusahaan meluncurkan ponsel pintar lipat premium selama kuartal tersebut, meningkatkan penjualan meskipun pasar ponsel global melambat. Demikian disiarkan Reuters, Selasa.
Baca juga: Samsung luncurkan Galaxy A05s dan A05 dengan chip Snapdragon 680
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023