Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Program Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius) yang diluncurkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Kota Probolinggo, Jawa Timur diharapkan dapat mewujudkan pioner bagi generasi emas pada tahun 2045.
"Mudah-mudahan Kota Probolinggo menjadi pioner bagi generasi Genius 2045 se-Indonesia. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahiim, peluncuran Genius seluruh Indonesia secara resmi saya buka dari Kota Probolinggo," kata Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo di GOR Kedopok Kota Probolinggo, Senin.
Menurutnya, program Genius yang dilaksanakan tersebut sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2023, yang diperingati setiap 16 Oktober dan kegiatan itu bertujuan untuk mempersiapkan generasi sehat dan berkualitas melalui intervensi pangan dan gizi.
Baca juga: Unhas-Bapanas kerja sama penguatan Program Genius untuk 25.000 siswa
"Dimana melalui program edukatif diharapkan Genius memiliki peran yang signifikan untuk membangun kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya sarapan dan kudapan sehat agar terpenuhinya gizi penduduk Indonesia," tuturnya.
Ia mengatakan tujuan jangka panjangnya dapat mengurangi angka kerawanan pangan dan gizi yang masih menjadi masalah di beberapa wilayah. Secara nasional kegiatan itu dilaksanakan di 10 provinsi dan 50 kabupaten/kota.
Di Jawa Timur, pelaksanaannya dilakukan serentak secara hybrid di 11 titik lokasi yang tersebar di lima kabupaten/kota penerima manfaat Genius. Selain Kota Probolinggo, juga diikuti oleh 3.000 partisipan dari 15 SD asal Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Tulungagung.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengapresiasi kegiatan tersebut, karena perkembangan gizi siswa dikerjakan dan dikolaborasikan bersama, baik dengan unsur pemerintah, masyarakat dan para pengusaha, yang nantinya bisa berkolaborasi dengan baik agar tercipta generasi emas 2045 yang cerdas dan sehat.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa menjadi penyemangat dan edukasi untuk orang tua, betapa pentingnya memberikan asupan gizi yang baik dan mengubah mindset berimbang antara protein dan karbohidrat, sehingga tercipta generasi emas 2045," katanya.
Ia mengatakan pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga pemerintah mempunyai kewajiban memenuhi pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Baca juga: Pemkot Pariaman-Pos salurkan beras dari Bapanas untuk 5.232 KPM
Hal itu sejalan dengan Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengamanatkan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
"Ini menjadi komitmen kami, untuk bisa melangkah bersama-sama, menghadapi masa depan. Tumbuh kembang anak didik itu tergantung bagaimana cara kita memberikan asupan gizinya," ujarnya.
Kota Probolinggo menjadi penerima manfaat kegiatan Genius dari Badan Pangan Nasional sebanyak 556 siswa/siswi perwakilan dari SDN Wonoasih 1, SDN Wonoasih 2 dan SDN Jrebeng Kidul menerima bantuan kudapan bergizi sebanyak 20 kali pemberian, terhitung mulai 9-22 Oktober 2023.
Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Didik Rudi Prasetya mengatakan sebagai bentuk dukungan terhadap pendekatan kegiatan Genius, akan diberikan kudapan panganan bergizi berbahan dasar sumber protein hewani berupa telur, susu dan sumber protein hewani lainnya, seperti daging ayam dan ikan yang disertai edukasi pangan dan gizi.
Baca juga: Bapanas tegaskan HET beras penting sebagai indikator penentu kebijakan
Baca juga: Bapanas dukung penerbitan regulasi kurangi "food loss and waste"
"Pemberiannya dibagikan sebanyak 20 kali, yang dijadwalkan secara regular dan tematik selama pemberian pangan, termasuk internalisasi stop boros pangan pada siswa," katanya.
Menurutnya, perpaduan itu menjadi penting dalam mendorong keberlanjutan kegiatan dan menumbuhkan kesadaran siswa dan orang tua sebagai wujud kewaspadaan pangan dan gizi.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023