Pemilihan tersebut mengacu pada terpilihnya Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN pada tahun ini, mencerminkan bahwa Indonesia dipercaya kembali untuk menavigasi pertumbuhan ekonomi di ASEAN secara inklusif dan berkelanjutan.
“UOB kita harap bisa jadi katalis pertumbuhan dengan menghubungkan pelaku bisnis sesama negara ASEAN maupun Asia, sehingga investasi ASEAN bisa tumbuh. Ini sejalan dengan KTT ASEAN di Indonesia,” kata Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
UOB melihat Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, sehingga dapat berperan sebagai pusat produksi utama bagi kawasan dan sebagai pusat e-commerce dan jasa.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi yang luas terkait perkembangan digitalisasi, di mana digitalisasi menjadi faktor utama yang memungkinkan ekosistem untuk berkembang dengan mempermudah akses konsumen terhadap produk dan jasa, serta menciptakan peluang bisnis yang baru.
Hal itu yang membuat UOB meyakini Indonesia merupakan pintu gerbang penting bagi perdagangan dan investasi untuk peningkatan ekonomi di ASEAN.
“Ini menunjukkan Indonesia sekarang menjadi satu destinasi yang menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di sini,” ujar Harapman.
UOB Gateway to ASEAN merupakan sebuah konferensi regional tahunan yang diinisiasi oleh UOB. Konferensi tersebut mempertemukan para pemimpin bisnis, pemerintah, mitra dagang, serta pakar dalam berbagai bidang untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan dan investasi bagi perusahaan yang melakukan bisnis antar/dengan kawasan ASEAN.
Konferensi tersebut mengangkat tiga topik utama, yakni kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi harmonisasi bisnis lintas wilayah, jaringan digital yang mendorong kelancaran aliran modal, serta pusat aktivitas industrial dan infrastruktur yang mendukung ekonomi berkelanjutan.
Baca juga: UOB Indonesia berkomitmen kurangi pembiayaan sektor batu bara
Baca juga: UOB pastikan akuisisi consumer banking Citibank rampung November 2023
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023