Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai dengan harapan pemberdayaan masyarakat adat jadi perhatian bersama, dalam wisata berkelanjutan itu tidak hanya dapat membawa dampak ekonomi tapi lingkungan sosial juga

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa pengelolaan sektor pariwisata di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dilakukan dengan melibatkan kelompok masyarakat hukum adat yang ada di daerah itu.

Menurut Sandi, pelibatan masyarakat hukum adat memiliki porsi penting karena pemerintah mencanangkan wisata berbasis lingkungan atau Eco Turism yang berkelanjutan di IKN.

“Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai dengan harapan pemberdayaan masyarakat adat jadi perhatian bersama, dalam wisata berkelanjutan itu tidak hanya dapat membawa dampak ekonomi tapi lingkungan sosial juga,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Sandi dalam konferensi pers “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang disiarkan secara daring dari Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk mencapai misi tersebut, ia menyebutkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Badan Otorita IKN dan Pemerintah Kalimantan Timur saat ini sedang mengakomodir dan mensinkronisasi peta rencana pariwisata dengan pembangunan tata kota.

“Fokus nya, dalam rencana pembangunan itu, tetap memprioritaskan pada hal wisata alam, seni budaya, kuliner, untuk dijadikan pariwisata unggulan IKN. Kemudian penduduknya diberikan pelatihan keterampilan untuk mengelola nya,” ujarnya.

Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimudin mengatakan, saat ini sudah ada sebanyak 514 kelompok masyarakat adat yang diberikan pelatihan dan pembinaan dalam upaya mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dari sejumlah kelompok tersebut di antaranya merupakan masyarakat adat Paser Baleh, Suku Balik di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Ia menyebutkan, masyarakat Paser Baleh hidup di kawasan gunung parung yang memiliki keindahan alam, goa yang indah dan berpotensi menjadi pariwisata unggulan.

“Mereka sempat terkena dampak pembangunan pengendali banjir jadi berharap bisa bangkit melalui pariwisata ini,” kata dia.

Maka, Alimudin mengatakan, instansi nya berharap melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan masyarakat adat tersebut bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari aktivitas kepariwisataan, sekaligus berkontribusi menjaga keberlangsungan lingkungannya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023