Ini merupakan cara kami meningkatkan penetrasi pasar ekspor ke Ukraina sebagai negara tujuan ekspor nontradisional...
Kiev (ANTARA News) - Produk fesyen menjadi andalan untuk memperluas penetrasi pasar ke Ukraina, yang merupakan tujuan ekspor kedua terbesar Indonesia di kawasan Eropa Timur, setelah Rusia.
"Kalau kami liat masyakarat Ukraina sangat 'fashionable.' Karena itu produk fesyen punya potensi yang bagus di sini," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, di sela-sela misi dagang, di Kiev, Ukraina, Jumat.
Ia menilai produk fesyen baik berupa tekstil dan produk tekstil, termasuk pakaian jadi, kosmetik, dan spa, memiliki potensi pasar di Ukraina yang memiliki GDP per kapita mencapai 7.500 dolar AS.
"Masyarakat Ukraina, khususnya, perempuan suka berdandan, kemungkinan produk kosmetik kita bisa masuk ke sini," ujar Gusmardi.
Oleh karena itulah, nampaknya dari 10 perusahaan kecil, menengah, dan besar yang ikut misi dagang, sebagian besar adalah UKM produk fesyen, seperti tenun, bordir, perhiasan, dan kosmetik.
Meski baru pertama kali melakukan misi dagang ke Ukraina, Kementerian Perdagangan (Kemendag), lanjut dia, optimis ekspor nonmigas nasional ke pasar negara pecahan Uni Sovyet itu akan meningkat.
Pada 2012 ekspor Indonesia ke Ukraina baru mencapai 548,9 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Ukraina mencapai sekitar 774 juta dolar AS.
"Ini merupakan cara kami meningkatkan penetrasi pasar ekspor ke Ukraina sebagai negara tujuan ekspor nontradisional," kata Gusmardi.
Ukraina juga, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi penghubung masuk ke negara lain pecahan Uni Sovyet seperti Armenia dan Georgia.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013