Guiyang (ANTARA) - Zhou yang merupakan siswa sekolah menengah pertama dari wilayah Huishui biasanya melakukan perjalanan pulang-pergi sejauh lebih dari 20 km dengan menumpang kendaraan sewaan.
Dia setiap pekan berangkat pada Minggu dan pulang ke rumah pada Jumat. Kebiasaan tersebut berubah ketika layanan bus sekolah diterapkan untuk mengantarnya langsung dari rumah ke sekolah.
"Orang tua saya hanya perlu membayar 400 yuan (1 yuan = Rp2.140) per semester, sepertiga dari biaya yang mereka keluarkan untuk mobil sewaan. Selain itu, bepergian dengan bus juga jauh lebih aman," ujar Zhou.
Di Guizhou dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekolah di daerah pegunungan terpencil harus digabung dengan sekolah lain karena jumlah siswa menyusut dan demi pendidikan yang lebih baik. Akibatnya, banyak siswa terpaksa melakukan perjalanan jauh untuk mencapai sekolah mereka.
Demi memastikan perjalanan yang lebih nyaman dan aman bagi para siswa ke sekolah, pemerintah Kota Duanshan, tempat sekolah Zhou berada, menandatangani perjanjian kerja sama dengan sebuah perusahaan transportasi setempat pada Februari 2022.
Perusahaan itu menyediakan dua kendaraan berkapasitas 50 kursi sebagai bus sekolah, yang awalnya beroperasi di dua rute, masing-masing sepanjang 18 km. Dua bulan kemudian, jumlah rute ditingkatkan menjadi enam.
Seorang pejabat di kota tersebut Yan Yaxiong mengatakan bahwa bus sekolah itu mengantarkan murid-murid pulang sekolah setiap Jumat dan menjemput mereka dari desa-desa yang berbeda setiap Minggu.
Sejauh ini, sekitar 520 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah telah menggunakan layanan bus tersebut, dan jumlahnya masih terus bertambah.
Wakil Kepala Biro Transportasi wilayah Huishui Li Xin mengatakan bahwa pengemudi bus sekolah rutin menerima pelatihan setiap bulan, dan armada bus menjalani pemeliharaan setiap empat bulan. Pemeriksaan jalan juga dilakukan secara rutin guna menjamin keamanan perjalanan bus sekolah.
Di Distrik Guanshanhu yang terletak di daerah pedesaan di Guiyang, layanan bus sekolah harian telah tersedia di tiga kota kecil sejak 2021.
Seorang pejabat tingkat kota Song Wenjing mengatakan bahwa pemerintah setempat menunjuk seorang sukarelawan untuk setiap bus untuk bertugas memastikan ketertiban di dalam bus.
Song mengatakan para sukarelawan dipilih dari warga setempat dan setiap orang mendapatkan subsidi sebesar 5.000 yuan per semester.
Seorang pejabat di biro transportasi distrik tersebut Rao Zhiqi mengungkapkan bahwa setiap siswa hanya perlu membayar 2 yuan untuk sekali perjalanan, dan 60 persen biaya disubsidi oleh pemerintah daerah. Total subsidi tersebut mencapai 10 juta yuan setiap tahunnya.
Siswa dari keluarga yang kurang mampu dapat menggunakan layanan bus sekolah tersebut secara gratis.
Hingga saat ini, sekitar 2.000 siswa di wilayah Huishui dan 4.500 siswa di Distrik Guanshanhu telah menerima manfaat dari layanan bus sekolah itu. Banyak tempat lain di provinsi tersebut juga sudah menyediakan layanan serupa.
Menurut Rao, kondisi infrastruktur jalan pedesaan telah sangat meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mendukung kelancaran operasional bus sekolah.
Pada 2019, setiap desa dengan lebih dari 30 rumah tangga di Guizhou telah dilengkapi dengan jalan beraspal, yang memberikan manfaat bagi 12 juta warga pedesaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023