Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto,
mengatakan motivasi penyimpanan senjata yang ditemukan di rumah Wakaslog Brigjen Koesmayanto masih didalami, sehingga belum diperoleh jawaban final.
Namun, kesimpulan sementara menyebutkan bahwa penyimpanan itu
diperkirakan terkait dengan situasi darurat sipil di Aceh yang juga
bertepatan dengan saat embargo senjata, kata Panglima di DPR Senin.
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR itu, Djoko menjelaskan
motivasi penyimpanan itu bisa juga terkait dengan koleksi, karena senjata yang disimpin ada yang berasal dari era Perang Dunia II dan senjata eks Timtim.
Djoko mengatakan pihak Puspom telah meminta keterangan dari 62 orang dari pangkat terendah hingga perwira tinggi. Hasil sementara menunjukkan senjata api yang berjumlah 185 pucuk dan sekitar 28 ribu amunisi itu didatangkan sebanyak 29 kali.
Enam kali di antaranya berasal dari Singapura untuk jenis senjata kategori nonstandar TNI atau jenis sport, katanya.
"Dua kali di datangkan dari luar Singapura untuk senjata standar TNI," tambahnya.
Panglima mengemukakan untuk sementara jenis pelanggaran yang dilakukan dalam penyimpanan senjata di rumah pribadi itu adalah bersifat pelanggaran manajemen, dengan tidak dipatuhinya aturan dan prosedur administrasi.
Menurut Panglima, untuk pelanggaran hukum, tim Puspom sedang
menyelidikinya. "Jadi penyelidikan ini belum final," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006