Kami belum bisa menjadwalkan operasi pemisahan kedua bayi tersebut. Nanti, harus ada diagnosa terlebih dulu untuk mengetahui organ-organ yang menempel dan menentukan bagian mana yang bisa dioperasi,"
Semarang (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang kembali menangani bayi kembar siam, yakni anak pasangan Arif Surahman (27) dan Zumrotun (18) warga Sumber Rejo, Kabupaten Semarang.
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan itu tiba di RSUP dr Kariadi Semarang, Kamis, sebelumnya bayi yang dempet mulai perut hingga pangkal kaki itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) salatiga.
Kepala Bagian Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi Semarang dokter Darwito mengatakan sampai saat ini tim dokter masih fokus pada diagnosa kondisi kedua bayi untuk menentukan langkah lebih lanjut.
Kondisi salah satu bayi yang lahir Selasa (21/5) itu, kepalanya tampak berukuran lebih besar dan hanya memiliki satu kaki, sementara kondisi bayi satunya memiliki organ tubuh secara fisik yang lengkap.
"Kami belum bisa menjadwalkan operasi pemisahan kedua bayi tersebut. Nanti, harus ada diagnosa terlebih dulu untuk mengetahui organ-organ yang menempel dan menentukan bagian mana yang bisa dioperasi," katanya.
Ia menyebutkan akan melibatkan tim dokter beranggotakan sekitar 20 orang untuk menangani bayi kembar siam itu, antara lain terdiri atas ahli anestesi, bedah plastik, bedah torak, bedah anak, dan bedah vaskuler.
Sejauh ini, kata dia, kondisi bayi kembar siam itu relatif stabil dan menjalani perawatan intesif di Bangsal Bayi Risiko Tinggi (BBRT) RSUP dr Kariadi Semarang dan kondisinya terus dipantau oleh tim medis.
Darwito menyebutkan sampai saat ini RSUP dr Kariadi Semarang telah menangani sebanyak 12 bayi kembar siam dengan keberhasilan pemisahan, dan bayi kembar siam dari Kabupaten Semarang itu pasien ke-13.
Terakhir, RSUP dr Kariadi Semarang menangani bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan bernama Sanaya-Isnaya putri dari pasangan Tatang-Haryanti, warga Bukateja, Purbalingga, pada 2011 lalu.
Sanaya-Isnaya yang mengalami penempelan pada bagian perut dengan bagian organ yang saling menempel adalah hati itu berhasil menjalani operasi pemisahan pada Agustus 2011, setelah dirawat sekitar tujuh bulan.
Orang tua bayi kembar siam itu, Arif Surahman mengaku mengetahui kondisi bayinya kembar siam sejak usia kandungan enam bulan dan tidak mempersiapkan secara khusus untuk kelahiran dua buah hatinya itu.
"Proses kelahirannya alami, tidak melalui operasi cesar. Kami berharap nantinya operasi (pemisahan, red.) berjalan lancar," kata Arif yang mengaku belum memberikan nama untuk kedua buah hatinya itu.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013