Kita menambahkan armada taksi bukan untuk memberi saingan, tapi bertujuan memberi pelayanan transportasi yang aman dan nyaman pada masyarakat. Perusahaan taksi yang ada tetap dilanjutkan izin operasinya,"
Padang (ANTARA News) - Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Sumatera Barat mengatakan kebutuhan terhadap moda transportasi taksi sedikitnya 3.000 unit, makanya kehadiran Blue Bird bukan sebagai kompetitor bagi pengusaha lokal.

"Pengusaha armada taksi lokal tak ada yang merasakan kehadiran Blue Bird sebagai saingan, tapi bagian dari paguyuban yang dapat saling berbagi pengalaman," kata Ketua Organda Sumbar Sengaja Budi Syukur di Padang, Jumat.

Menurut dia, melihat pertumbuhan industri jasa perhotelan dan jumlah penduduk Sumbar saat ini kebutuhan moda transportasi seperti taksi sudah sepatutnya ada penambahan.

Dari kajian yang dilakukan, jika diperbandingkan dengan jumlah penduduk minimalnya sudah sampai 3.000 unit armada taksi beroperasi, tapi kenyataan sekarang hanya sekitar 300-an lebih.

Oleh karena itu, hal ini sangat disadari pengusaha taksi lokal sehingga tak menganggap kehadiran Blue Bird akan menghilang pelanggan atau konsumennya.

"Organda sudah berkomitmen akan terus melakukan pembinaan dalam pengelolaan manajemen taksi di daerah, bahkan peluang untuk berbagi dengan manajemen Blue Bird," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Mudrika mengatakan sudah melakukan pertemuan berulang kali dengan pengusaha dan supir taksi di daerah dan menerima kehadiran Blue Bird.

Bahkan, sekarang armada taksi lokal sudah ada yang memberlakukan tarif sistem argometer lagi, hal itu satu langkah positif.

Kini armada taksi yang masih beroperasi di Sumbar, kata dia, tercatat sebanyak 343 unit, tapi masa operasinya dominan melebihi sembilan tahun.

Sumbar pada penghitungan kebutuhan armada taksi pada tahun 1990, dibutuhkan kuota sebanyak 1.550 unit sehingga masih berpeluang untuk penambahan.

"Kita menambahkan armada taksi bukan untuk memberi saingan, tapi bertujuan memberi pelayanan transportasi yang aman dan nyaman pada masyarakat. Perusahaan taksi yang ada tetap dilanjutkan izin operasinya," ujarnya.

Kerja Sama

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, menyambut positif kehadiran armada taksi Blue Bird, karena sudah lama dinantikan adanya pelayanan transportasi yang profesional.

Ketua PHRI Sumbar Maulana Yusran mengatakan adanya armada taksi yang memberi pelayanan bagus, tentu pengunjung hotel merasa puas.

Jadi, upaya ini sudah ada pembicaraan dengan manajemen Blue Bird Cabang Padang berkaitan kerja sama taksi parkir di hotel-hotel.

Ke depan, tentu lebih dimatangkan sehingga dapat memberi pelayanan tamu-tamu yang datang ke Sumbar secara aman, nyaman dan mudah.

"Kita menginginkan kerja sama manajemen dengan manajemen sehingga profesional, bukan seperti selama ini antara petugas hotel dengan supir-supir taksi syarat dengan praktik liar, karena pemberian tipe," katanya.

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013