"Sekitar 50 persen ekspor Indonesia ke Ukraina adalah CPO,"

Kiev (ANTARA News) - Minyak sawit mentah (CPO) mendominasi nilai ekspor Indonesia ke Ukraina, yang tahun lalu mencapai sekitar 548,9 juta dolar AS.

"Sekitar 50 persen ekspor Indonesia ke Ukraina adalah CPO," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, di Kiev, Ukraina, Kamis.

Menurut dia, tidak banyak jenis komoditas Indonesia yang diekspor ke negara tersebut, kendati potensi ekspornya sangat besar.

Sejauh ini ekspor Indonesia masih terbatas pada CPO, tekstil dan produk tekstil (TPT), sepatu olahraga, dan produk kehutanan. Oleh karena itu, Gusmardi mengatakan pemerintah Indonesia bertekad akan mendorong diversifikasi produk ekspor Indonesia ke Ukraina yang merupakan salah satu tujuan ekspor non-tradisional.

"Rotan perlu diperkenalkan di sini," ujarnya. Bahkan, kata dia, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan mengirim surat ke perwakilan Indonesia di luar negeri agar menggunakan produk rotan. Gusmardi menilai peluang peningkatan ekspor Indonesia ke Ukraina sangat besar.

"Ada pasar yang menarik di sini," ujarnya. Ia mengatakan saat ini GDP per kapita Ukraina mencapai sekitar 7.500 dolar dengan jumlah penduduk mencapai 45,2 juta orang. GDP Ukraina sendiri mencapai 340,68 miliar tahun lalu.

Diakui Gusmardi, ekspor Indonesia ke Ukraina perlu ditingkatkan karena masih defisit.

Tahun 2012 dari total perdagangan kedua negara yang mencapai 1,322 miliar dolar AS, ekspor Indonesia hanya senilai 548,9 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Ukraina mencapai sekitar 774 juta dolar AS.

"Sebagian besar impor Indonesia dari Ukraina adalah scrab, baja, dan produk mesin," kata Gusmardi.(*)

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013