Peluncuran program dan produk financial inclusion, transaksi pembayaran dengan menggunakan e-money itu akan mulai dicoba di enam provinsi termasuk di Sumut,"
Medan (ANTARA News) - Bank Indonesia mulai menjalankan transaksi pembayaran dengan menggunakan e-money (uang elektronik) pada Juni mendatang.
"Peluncuran program dan produk financial inclusion, transaksi pembayaran dengan menggunakan e-money itu akan mulai dicoba di enam provinsi termasuk di Sumut," kata Direktur Divisi Komunikasi Bank Indonesia Pusat, Peter Yakub, di Medan. Kamis.
Selain Sumut, "pilot project" e-money itu dilakulkan di Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah,,Kalimantan Timur dan Bali.
Program dan produk financial inclusion tersebut dijalankan untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi sekaligus meminimalisir kejahatan keuangan serta uang palsu.
Dia mengungkapkan, tingkat kejahatan di sektor keuangan tren meningkat seperti pemalsuan uang.
Hingga Maret 2013 temuan uang palsu di Sumut misalnya tercatat sudah mencapai Rp29, 265 juta.
Dia menjelaskan untuk tahap awal ,e-money dilakukan bekerja sama dengan tiga operator seluler yakni Telkomsel, Indosat dan XL.
Untuk semakin memperkenalkan e-money itu, BI sudah dan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat.
BI juga sedang menyiapkan upaya menekan risiko kejahatan dalam e-money
Deputi Direktur BI Wilayah IX,Mikael Budisatrio, menyebutkan sosialisasi penggunaan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) khususnya e-money sebagai alternatif uang kertas dan uang logam terutama pecahan kecil sudah dilakukan .
"Sosialisasi akan ditingkatkan ke semua lapisan masyarakat termasuk pedagang,"katanya.
(E016/B008)
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013