Kalau BI rate naik sebagai respon dari kenaikan BBM, maka mau tidak mau kita akan naikkan suku bunga tabungan,"
Jakarta (ANTARA News) - Bank Tabungan Negara (BTN) belum akan menaikkan suku bunga baik tabungan ataupun pinjaman sebagai antisipasi melonjaknya inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kalau BI rate naik sebagai respon dari kenaikan BBM, maka mau tidak mau kita akan naikkan suku bunga tabungan," kata Direktur BTN Irman A Zahiruddin usai penandatanganan kerja sama dengan Perum LKBN Antara di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, jika BI rate naik sebagai respon dari kenaikan harga BBM, maka pemilik dana di perbankan pasti meminta bank menaikkan suku bunga tabungannya.
"Kalau bunga tabungan naik, maka bunga pinjaman juga akan naik. Namun selama BI rate belum naik, kita tidak akan menaikkannya," katanya.
Irman memperkirakan BI rate juga tidak akan naik terlalu tinggi dari posisi sekarang 5,75 persen, sehingga suku bunga juga tidak akan naik secara signifikan.
"Sekarang kan 5,75 persen, kalau naik pasti tidak banyak sehingga tidak akan berdampak besar terhadap kenaikan suku bunga bank," katanya.
Mengenai perkembangan unit syariah di BTN, Irman mengatakan pihaknya sedang merencanakan untuk dilakukan "spin off" atau pemisahan dari induk perusahaan BTN.
"Jika sumber daya manusia dan kompetensi organisasi sudah siap, spin off akan kita lakukan, tetapi tidak tahun ini," katanya.
Unit syariah BTN saat ini sudah memiliki aset sekitar Rp12 triliun atau tumbuh 30 persen dibanding posisi Maret 2012 dan berencana untuk meluncurkan program Prioritas untuk nasabah besar pada tahun 2014.
"Sekarang ini di unit syariah, nasabah yang memiliki simpanan di atas Rp250 juta sudah 1.000 nasabah. Itu jadi potensi untuk melahirkan program prioritas," katanya. (*)
Pewarta: Dody Ardiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013