Kami meminta maaf dan bertanggungjawab kalau memang bersalah harus minta maaf,"
Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan rektorat dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti menyampaikan permohonan maaf terkait insiden pemukulan terhadap wartawan Sindo Televisi (Grup RCTI), Sukron saat demontrasi di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
" Kami meminta maaf dan bertanggungjawab kalau memang bersalah harus minta maaf," ujar Asisten Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti, Hein Wanganiay di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Kamis.
Sama halnya, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti, Bonjol Siagian juga menyatakan permohonan maaf kepada wartawan yang menjadi korban pemukulan, dan berjanji akan mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan.
Sementara, Presiden BEM Trisakti, Muhammad Irwan yang menjadi koordinator lapangan aksi, membacakan surat pernyataan permohonan maaf mewakili mahasiswa yang diduga menjadi pelaku pemukulan terhadap Sukron, yakni Muhammad Ardinal.
Irwan mengakui peristiwa pemukulan terhadap Sukron berawal dari kesalapahaman dan keributan internal mahasiswa yang berunjuk rasa, kemudian berdampak pada kekisruhan dengan wartawan.
"Ini menjadi pelajaran berharga yang tidak terjadi hal serupa ke depan, kami minta maaf," tegas Irwan.
Di lain pihak, Wakil Pemimpin Redaksi Sindo Televisi, Diantama meminta pihak Universitas Trisakti memperjelas permohonan maaf tersebut, karena internal rektorat tidak memahami permintaan maafnya atas kejadian seperti apa.
Diantama memberikan waktu kepada pihak rektorat Universitas Trisakti untuk konsolidasi internal dalam menyelesaikan peristiwa pemukulan terhadap wartawan tersebut.
Selanjutnya, pihak rektorat, BEM Universitas Trisakti akan bertemu kembali dengan perwakilan Sindo TV, guna menyelesaikaan persoalan tersebut.
(T014)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013