Yogyakarta (ANTARA News) - Data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY, Kamis, menunjukkan jumlah siswa SMA/MA yang dinyatakan tidak lulus tercatat sebanyak 18 orang.
Mereka terdiri dari empat siswa jurusan IPA, dan 14 siswa jurusan IPS, sedang untuk siswa jurusan Bahasa dan Agama semuanya dinyatakan lulus.
Data 18 siswa yang tidak lulus tersebut masih merupakan data sementara karena terdapat dua siswa yang sedang diproses ujian sekolahnya.
Sedangkan di tingkat SMK tercatat sebanyak 74 siswa yang dinyatakan tidak lulus, namun jumlah tersebut juga masih merupakan jumlah sementara karena ada 69 siswa dengan ujian sekolah belum lengkap.
"Sekolah sudah diminta untuk memproses nilai secara manual, dan jika siswa dinyatakan memenuhi syarat kelulusan, maka jumlah siswa yang tidak lulus akan berkurang," katanya.
Belum masuknya nilai sekolah tersebut bukan disebabkan kesalahan sekolah melainkan karena nilai sekolah tidak bisa diproses secara komputerisasi.
"Ada empat SMK dan tiga SMA yang belum bisa memproses nilai sekolahnya," katanya.
Pada tahun lalu, jumlah siswa SMA/MA yang dinyatakan tidak lulus mencapai 134 siswa sedang pada tahun lalu siswa SMK yang dinyatakan tidak lulus tercatat sebanyak 32 siswa.
Berdasarkan data per kota/kabupaten untuk jenjang SMA, ketidaklulusan paling banyak terdapat di Kota Yogyakarta dengan 10 siswa, namun dua di antaranya masih diproses nilai ujian sekolahnya.
Sedangkan di Kabupaten Bantul seluruh siswa dinyatakan lulus, di Kulonprogo terdapat dua siswa tidak lulus, dan di Sleman terdapat tiga siswa tidak lulus, dan di Gunungkidul terdapat tiga siswa tidak lulus.
Meskipun jumlah siswa yang tidak lulus menurun bila dibanding tahun lalu, namun rata-rata nilai kelulusan di tingkat SMA menurun yaitu dari 7,44 menjadi 7,32.
Baskara mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena nilai sekolah lebih rasional atau tidak lagi ada obral nilai.
Rumus nilai akhir untuk menentukan kelulusan adalah 60 persen dari ujian nasional ditambah 40 persen dari nilai ujian sekolah.
Pewarta: Eka Arifa Rusqivati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013