"Jangan sampai NU menjadi organisasi elite yang ada hanya pengurusnya, tidak pernah hadir di tengah-tengah warga. Pengurus NU harus hadir di tengah-tengah warga," kata Ketua PWNU DIY Zuhdi Muhdor pada Konfercab PCNU Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Minggu.
Baca juga: BPIP-Fatayat NU DIY deklarasikan jihad pangan
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan pengajian, shalawatan, dan kegiatan keagamaan lainnya di tengah masyarakat harus menjadi perhatian para pengurus NU.
"Bukan berarti kita ini hanya memperhatikan masalah tersebut, tetapi hal itu merupakan potensi bagi NU Kota Yogyakarta yang akan menjadi lahan untuk merekrut kader," katanya.
Ia mengemukakan, program kerja yang harus diperhatikan untuk para pengurus PCNU Kota Yogyakarta yang baru hasil dari konfercab tersebut, yakni kerja keras dan kerja cerdas, mengingat potensi, kemampuan, dan fasilitas yang dimiliki serba minim.
Baca juga: BPIP-Fatayat NU DIY jalin sinergi untuk membumikan Pancasila
"Oleh karena itu, dibutuhkan kerja yang cerdas, kemudian kerja ikhlas. Seluruh jajaran NU dari tingkat Kota Yogyakarta sampai anak ranting dimohon untuk bekerja dengan ikhlas," katanya.
Selain itu, kata dia, juga bekerja tuntas. Jadi, pengurus NU jangan kerja setengah-setengah, tetapi harus kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas.
Apalagi, kata dia, warga NU Kota Yogyakarta saat ini hanya sekitar 14 ribuan, jumlah yang sangat sedikit dibanding dengan total penduduk Kota Yogyakarta, sekitar 455 ribu orang.
Baca juga: Penguatan toleransi antarumat beragama diserukan PWNU DIY
"Namun, justru ini yang ingin kami pesankan, bahwa NU Kota Yogyakarta jangan terpengaruh atau jangan terlena dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa NU secara nasional mencapai 56 persen lebih, justru ini tantangan, harus dibuktikan kalau kita besar, dengan hadir di tengah masyarakat," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023