Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia tampil sebagai juara umum kejuaraan silat internasional Inggris ke-2 (Internatonal United Kingdom Championship II) yang berakhir di Sporthall Universitas Brunel, barat London, Senin dinihari WIB. Berdasarkan hasil kejuaraan yang diterima dari petugas kejuaraan Lenah Susianty, Indonesia secara keseluruhan meraih enam emas dan tiga perak dari total sebelas nomor yang dipertandingkan, baik di kelompok tanding maupun seni. Enam medali emas dihasilkan oleh Diyan Kristianto (Kelas A putra), Rony Syaifullah (G putra), Eko Wahyudi (tunggal putra), Subaedah (E putri), Tuti Winarni (tunggal putri) dan Mila Lusiana/Megawati/Suryani/Pudgi Dwi Riyanti (beregu putri). Sementara tiga perak diperoleh oleh Iwan Suyanto (C putra), Rahmat Fitroh Ramdhani (E putra), dan Md Hazwan Bin Md Hemdan (I putra). Singapura berada di peringkat kedua dengan empat emas dan Rusia meraih satu medali emas tersisa dengan menjuarai kelas Terbuka putra melalui Dmitri Kovalev. Menurut Lenah, walau berlangsung secara internasional, suasana Indonesia amat terasa karena adanya atraksi gendang di Sport Hall Brunel University, Uxbridge, Inggris. Karena silat belum populer di Inggris, jumlah atlet yang lebih dari seratus orang dari 14 negara, ternyata lebih mendominasi dibanding penonton yang hanya belasan orang saja. Menurut Ketua Asosiasi Pencak Silat Inggris Aidinal Rashid, meski pencak silat belum populer, namun animonya makin terasa meningkat. Paling tidak dibanding Kejuaraan UK International yang pertama 2 tahun lalu. "Dulu Singapura hanya mengirim 25 peserta, sekarang 36 peserta, juga Indonesia lebih banyak mengirim pesilatnya. Itu dari segi jumlah sedang dari negara peserta ada dua negara baru yang ikut, yaitu Azerbaijan dan Rusia," kata Aidinal yang berasal dari Makassar itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006