Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut bahwa partainya tetap mengusung Erick Thohir untuk mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
“Kalau PAN ya Pak Erick Thohir, Pak Erick Thohir dicatat,” kata Zulhas saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah di kediaman Sekjen PBB Afriansyah Noor, Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan terkait nama-nama yang diusulkan sejumlah pihak sebagai bacawapres pendamping Prabowo seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, keduanya merupakan orang-orang hebat.
Zuhas menyebut Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga masih terus membahas mengenai siapa yang tepat mendampingi Prabowo agar bisa memperoleh suara terbanyak dan memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Menurut dia, KIM yang di dalamnya terdapat Partai Gerindra, Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Gelora, PBB, dan Partai Garuda merupakan koalisi yang penuh dengan kekeluargaan, persaudaraan, dan musyawarah, sehingga mufakat yang diambil adalah benar-benar dipertimbangkan dengan matang.
"Nanti yang lain silahkan mengusulkan. Nanti kami sudah mulai didiskusikan, kan mau menang. Kalau ini (nama bacawapres) gimana, kalau ini gimana,” ujarnya.
Sebelumnya, Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) mendeklarasikan dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto karena dinilai memiliki kemampuan memimpin bangsa Indonesia.
Dalam deklarasi tersebut Ketua Umum (Ketum) Samawi Muhammad Nahdy mengatakan bahwa Samawi mendukung Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Kami juga memandang bonus demografi harus direspons dengan keberpihakan yang nyata terhadap anak muda,” kata Nahdy di Jakarta, Sabtu (7/10).
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas PAN tembus ambang batas parlemen
Baca juga: Gerindra intruksikan kader buat posko juang Prabowo presiden
Pewarta: Cahya Sari
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023