Saat ditemui dalam acara bincang-bincang bersama di kawasan Depok, Jawa Barat, Minggu, Astuti mengatakan menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga penting dilakukan. Meskipun cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya Jabodetabek sedang panas, kegiatan berolahraga tetap diperbolehkan untuk dilakukan.
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut menyarankan untuk selalu memperhatikan konsumsi air, baik air mineral maupun minuman berelektrolit agar tubuh tidak kekurangan cairan. Konsumsi air saat berolahraga maupun aktivitas lainnya dinilai penting, terutama cuaca panas seperti saat ini.
“Cuma tekniknya, ya (diperhatikan), mesti bagaimana, jangan sampai cedera,” kata Astuti.
Baca juga: Epidemiolog imbau masyarakat kurangi aktivitas di luar ruangan
Dia juga mengatakan berolahraga di luar ruangan saat kondisi cuaca tidak menentu seperti ini tetap diperbolehkan. Supaya tubuh tidak terlalu banyak kehilangan cairan karena cuaca yang panas, sebaiknya lakukan olahraga di waktu-waktu tertentu saat cuaca lebih sejuk, yakni waktu pagi sebelum pukul 10:00 ataupun sore dan malam hari.
Saat berolahraga, pastikan tubuh dalam kondisi sehat dengan detak jantung normal. Detak jantung dapat dikatakan normal saat berolahraga, misalnya berlari, jika berada di angka 124 - 151 bpm.
Ketika detak jantung sudah melebihi 151 bpm, sebaiknya periksakan diri ke dokter atau ahli untuk memastikan kesehatan tubuh.
Baca juga: Kiat hindari "heat stroke" akibat cuaca panas saat lari maraton
Baca juga: Kiat berolahraga di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi
Baca juga: Tujuh latihan kekuatan untuk turunkan berat badan bagi pria 40 tahun
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023