"Persiapan minim untuk memerankan tokoh Laura, bisa nggak ya jadi Laura yang serba tertata. Saat baca naskahnya saja aku nggak mau temenan sama yang namanya Laura. Tapi aku harus jadi Laura karena tuntutan sebuah peran," ujar Prisia Nasution saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Meski bertolak belakang dari pribadi sebenarnya, ia menganggap peran itu sebagai sebuah tantangan. Menurutnya, seorang aktris atau pun aktor harus siap memerankan karakter orang lain.
"Sebenarnya kalau saya bisa dapat karakter seperti saya apa adanya, namanya bukan akting. Nggak ada bedanya. Itu tantangan terbesar," kata dia.
Selain itu, dengan bermain bersama di film "Laura dan Marsha", Prisia mengaku jadi mengenal Adinia Wirasti sebagai sosok yang genuine atau apa adanya.
"Selama beradu akting dengan Asti. Asti orangnya genuine, jadi langsung dekat," ujar perempuan yang akrab disapa Pia.
Karena kedekatan yang mudah didapat, untuk menumbuhkan chemistry peran pun tak membutuhkan waktu lama.
"Minimnya kru yang ikut serta dalam proses syuting juga mempunyai andil dalam membangun chemistry. Karena semua yang terlibat jadi saling mengisi untuk membantu. Kalau kru banyak enggak akan saling tergantung. Makanya saya dan Asti dekat banget," kata dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013