Kota Mojokerto (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan gelaran Mojo Batik Festival (MBF) 2023 di Kota Mojokerto, Jawa Timur layak menjadi kegiatan nasional.
Baca juga: Wali Kota Mojokerto kenalkan batik motif baru pada Menparekraf
Baca juga: Pemkot Mojokerto latih duta batik komunikasi publik dukung wisata
Menurutnya, kegiatan Mojo Batik Festival bisa dirasakan satu semangat dan vibrasi pelaku industri batik di Kota Mojokerto."Selamat atas kegiatan ini, karena banyak memberdayakan kreasi batik ramah lingkungan serta bisa buka lapangan kerja," ujarnya.
Ia mendorong agar batik yang dihasilkan tersebut bisa ditampilkan pada kegiatan Karisma Event Nusantara dan dikurasi, sehingga tahun depan bisa lolos mendapatkan tambahan insentif dari Menparekraf.
"Bentuk kurasi promosi kami membawa batik ke festival dan penampilan peragaan busana luar negeri. Kami juga akan mempromosikan secara digital serta mengundang seluruh masyarakat Mojokerto terus menggunakan aplikasi di kanal sosial media," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada kesempatan itu mengaku ingin memberikan penguatan filosofi Mojo Batik Festival diangkat secara universal.
Baca juga: Legislator Nasdem apresisasi Mojo Batik Festival 2019
Dengan penguatan tersebut, kata dia, muncul pemahaman yang disusul dengan kepercayaan dan respek. "Penguatan filosofi dilakukan dengan berbagai penguatan kreator desainer pembatik untuk menyatukan ide pikiran yang menjadi tambahan," ujarnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan atas nama Pemkot Mojokerto mengucap terima kasih kepada Kemenparekraf, karena Kota Mojokerto diberikan pendampingan dan anggaran selama tiga bulan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
"Hasilnya adalah produk fashion dan aksesoris dari batik," ucapnya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023