Jakarta (ANTARA News) - Final Piala Dunia 2006 antara Perancis dengan Italia masih sekitar dua jam lagi, namun sejak Minggu pagi (9/7) waktu setempat, Paris, Roma, dan beberapa kota di kedua negara itu sudah mempersiapkan pesta kemenangan gilang-gemilangnya.
Di Paris, seorang warga kota itu, Georges de Grossouvres, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu malam, menuturkan, klakson mobil-mobil dan motor-motor serta sorak-sorai masyarakat ibukota Perancis itu tidak henti-hentinya bergema di seantero kota.
"Bahkan, semakin mendekati saat final dilangsungkan, semakin ramai. Rumah saya di sektor 14 yang jaraknya sekitar tujuh kilometer dari Champs d`Ellyses dan Triomphe d`Arc, sampai tidak bisa dilalui kendaraan lagi. Massa seperti tidak mau berada di rumah untuk menyaksikan kemenangan kami," katanya.
Bukan cuma di jalan-jalan karena di banyak kafe --seperti warung kopi di Indonesia-- keramaian itu juga menjalar dengan tingkat keramaian yang sama seperti juga di beberapa pos penjagaan polisi. Ribuan polisi memang dikerahkan Perdana Menteri Nicolas Zarkozy untuk mencegah hal-hal buruk yang bisa terjadi.
"Puluhan ribu massa biasanya akan menyemut di Champs d`Ellyses, karena di situlah simbol Perancis berada. Kami tidak pernah berpikir untuk menyiapkan kekalahan karena Sizou dan kawan-kawan makin lama makin baik permainannya," katanya.
Di banyak tempat terbuka dan tertutup di udara Perancis yang sedang musim panas itu, katanya, masyarakat tidak mau membincangkan hal lain kecuali final Piala Dunia ini. Jika pun ada, masih seputar pertandingan nanti, umpamanya harapan agar wasit adil memimpin.
Bukan cuma Paris yang menyiapkan koor massal lagu kebangsaan mereka, "Le Marseilles", untuk dinyanyikan begitu pluit panjang dibunyikan wasit, karena di kota kecil seperti Rouen dan Nantes, juga menyiapkan hal sama.
Chloe Mauduit, remaja Rouen yang dihubungi lewat telepon, menyatakan, sejak beberapa hari lalu bendera nasional mereka sudah dikibarkan di sepanjang tepian Sungai Seine, yang melintasi kota di Provinsi Normandy itu.
Toko-toko, rumah-rumah sakit, tempat-tempat umum, dan rumah-rumah warga, katanya, pokoknya di mana saja, dipasangi bendera "Troix Coloeurs" merah-putih-biru disertai berbagai slogan kemenangan dan dukungan kepada Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Claude Makelele, Fabian Barthez, dan kawan-kawan.
"Tidak peduli, tua-muda, kaya-miskin, pintar atau bodoh, semuanya berkumpul di mana saja mereka mau. Kalau di Rouen, tempatnya di depan Balai Kota ini. Ada layar besar untuk melihat kebolehan tim kami," katanya.
Sementara di Roma, kesibukan serupa juga mencolok untuk dilihat di sana-sini. Claudio Scaletti, warga Roma yang dikontak melalui telepon menyatakan kegembiraannya yang luar biasa bahwa Francesco Totti dan kawan-kawan akan membantai Perancis.
"Orang Italia itu sangat hangat. Kini kehangatan itu berubah menjadi panas dan itu menjalar di mana-mana. Pokoknya Italia akan menjadi juara dunia keempat kalinya. Di sini, semua orang berdoa untuk mereka dan saya juga seperti itu," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006