Sejak awal Madani IFF menyampaikan pesan dan gambaran kehidupan kaum muslimin dari berbagai penjuru duniaJakarta (ANTARA) -
Ketua Dewan Kesenian Jakarta Bambang Prihadi mengatakan hadirnya Madani International Film Festival (Madani IFF) sebagai produk seni berkontribusi pada proses peningkatan kualitas kemanusiaan sebagai umat beragama.
"Seni dapat juga menyadarkan manusia akan sebuah makna hidup, komitmen tulus pada perilaku sosial kita atau perilaku beragama kita," ucap Bambang dalam acara malam pembukaan Madani IFF 2023 di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan konteks agama yang diangkat dalam perspektif kesenian ini menjadi sebagai salah satu sumber inspirasi yang merefleksikan kenyataan bahwa dakwah keagamaan bukan hanya apa yang telah didoktrin kepada masyarakat selama ini.
Baca juga: Madani IFF 2023 lombakan film pendek hingga nonton bareng layar tancap
Bambang menambahkan, film yang menceritakan umat muslim seluruh dunia, baik digambarkan sebagai mayoritas maupun minoritas, dapat memosisikan hubungan baik antara manusia dengan alam, sebagai prasyarat utama orang beragama bila ingin menemukan Tuhannya.
Madani IFF 2023, yang merupakan penyelenggaraan keenam, telah menerima 1.707 film yang didaftarkan sejak Mei hingga Juli 2023. Film-film tersebut diseleksi oleh tim yang terdiri dari para profesional. Alhasil, Madani IFF 2023 akan menyajikan 75 film dari 26 negara, dan 16 pembicara diskusi dari dalam dan luar negeri.
Tahun ini Madana IFF mengambil tema "Buhul" yang artinya ikatan. Bambang berharap tema tahun ini akan meningkatkan solidaritas antarumat muslim dan hidup rukun berdampingan dengan umat beragama lainnya.
Baca juga: Kemendikbudristek: Film media belajar tepat soal perbedaan budaya
Sementara itu, Direktorat Perfilman Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Edy Suwardi mengapresiasi penyelenggaraan festival film Madani sebagai suatu media dalam menghayati berbagai budaya kehidupan mimpi dan harapan dari kaum muslimin dalam keseharian mereka.
"Sejak awal Madani IFF menyampaikan pesan dan gambaran kehidupan kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia, baik muslim sebagai warga mayoritas maupun minoritas. Harapannya Festival film ini dapat menghayati berbagai budaya kehidupan mimpi dan harapan dari kaum muslimin dalam keseharian mereka," ucap Edy.
Madani IFF 2023 dibuka dengan film "R-21 Aka Restoring Solidarity" tahun 2022 karya Mohanad Yaqubi, pembuat film asal Palestina.
Film "R21 Aka Restoring Solidarity" adalah sebuah film dokumenter yang dibuat melalui arsip dokumentasi Tokyo tentang perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai perdamaian.
Film ini merupakan sebuah kolase audiovisual yang disusun secara kronologis dari film-film berukuran 16mm dengan total 20 film, yang dibuat antara tahun 1960 dan 1980.
"Seni dapat juga menyadarkan manusia akan sebuah makna hidup, komitmen tulus pada perilaku sosial kita atau perilaku beragama kita," ucap Bambang dalam acara malam pembukaan Madani IFF 2023 di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan konteks agama yang diangkat dalam perspektif kesenian ini menjadi sebagai salah satu sumber inspirasi yang merefleksikan kenyataan bahwa dakwah keagamaan bukan hanya apa yang telah didoktrin kepada masyarakat selama ini.
Baca juga: Madani IFF 2023 lombakan film pendek hingga nonton bareng layar tancap
Bambang menambahkan, film yang menceritakan umat muslim seluruh dunia, baik digambarkan sebagai mayoritas maupun minoritas, dapat memosisikan hubungan baik antara manusia dengan alam, sebagai prasyarat utama orang beragama bila ingin menemukan Tuhannya.
Madani IFF 2023, yang merupakan penyelenggaraan keenam, telah menerima 1.707 film yang didaftarkan sejak Mei hingga Juli 2023. Film-film tersebut diseleksi oleh tim yang terdiri dari para profesional. Alhasil, Madani IFF 2023 akan menyajikan 75 film dari 26 negara, dan 16 pembicara diskusi dari dalam dan luar negeri.
Tahun ini Madana IFF mengambil tema "Buhul" yang artinya ikatan. Bambang berharap tema tahun ini akan meningkatkan solidaritas antarumat muslim dan hidup rukun berdampingan dengan umat beragama lainnya.
Baca juga: Kemendikbudristek: Film media belajar tepat soal perbedaan budaya
Sementara itu, Direktorat Perfilman Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Edy Suwardi mengapresiasi penyelenggaraan festival film Madani sebagai suatu media dalam menghayati berbagai budaya kehidupan mimpi dan harapan dari kaum muslimin dalam keseharian mereka.
"Sejak awal Madani IFF menyampaikan pesan dan gambaran kehidupan kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia, baik muslim sebagai warga mayoritas maupun minoritas. Harapannya Festival film ini dapat menghayati berbagai budaya kehidupan mimpi dan harapan dari kaum muslimin dalam keseharian mereka," ucap Edy.
Madani IFF 2023 dibuka dengan film "R-21 Aka Restoring Solidarity" tahun 2022 karya Mohanad Yaqubi, pembuat film asal Palestina.
Film "R21 Aka Restoring Solidarity" adalah sebuah film dokumenter yang dibuat melalui arsip dokumentasi Tokyo tentang perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai perdamaian.
Film ini merupakan sebuah kolase audiovisual yang disusun secara kronologis dari film-film berukuran 16mm dengan total 20 film, yang dibuat antara tahun 1960 dan 1980.
Baca juga: Madani International Film Festival 2023 angkat isu Palestina
Baca juga: Madani International Film Festival perkuat daya saing Indonesia
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023