Jakarta (ANTARA) - Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengutuk serangan Israel ke Jalur Gaza yang menyasar ke Rumah Sakit Indonesia dan menyebabkan satu staf lokal meninggal dunia.
“Kami mengutuk serangan Israel ke Gaza yang menyasar Rumah Sakit!” kata Sarbini dalam keterangan tertulis MER-C yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Staf yang meninggal dunia tersebut adalah Abu Romzi, seorang staf lokal MER-C yang sudah bertugas di Jalur Gaza sejak 2011.
Sarbini menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Abu Romzi dan warga Gaza lainnya yang turut menjadi korban akibat serangan Israel ke wilayah itu.
“Kami meminta agar perbatasan Gaza segera dibuka untuk masuknya bantuan internasional ke Jalur Gaza,” ujar Sarbini.
Dia juga mengatakan agar pemerintah Indonesia dapat segera mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadakan sidang darurat terkait serangan ini.
Serangan udara Israel yang menyasar RS Indonesia yang berada di Jalur Gaza, Palestina, terjadi pada Sabtu.
Salah satu relawan MER-C di Jalur Gaza, Farid, menyampaikan bahwa terdengar ledakan sangat kuat yang ternyata berasal dari tembakan roket pesawat tempur Israel.
Roket itu disebutkan jatuh dekat sekali dengan Wisma dr. Joserizal Jurnalis, serta menghancurkan mobil operasional MER-C yang berada di depan Wisma.
“Abu Romzi, staf lokal MER-C yang tengah berada di dekat ambulans menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia,” kata Farid.
Serangan tersebut juga membuat kerusakan di Wisma dr. Joserizal Jurnalis, yang merupakan tempat tinggal relawan yang berada di dalam area RS Indonesia.
Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza jadi sasaran serangan Israel
Baca juga: Indonesia desak anggota PBB implementasikan resolusi untuk Palestina
RSI di Gaza butuh akses agar dapat optimal
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023