Juara All England 2012 dan 2013 itu melalui pertarungan ketat dan mendebarkan menyumbang angka pertama bagi Indonesia atas pasangan nomor satu dunia itu melalui kemenangan 21-18, 15-21, 21-16 setelah berjuang dalam waktu lebih dari satu jam.
"Pada game pertama kami bermain lepas hingga bisa memenangi game tersebut," kata Tontowi usai pertandingan.
Namun keharusan untuk menang dan membuka jalan bagi Tim Piala Sudirman Indonesia justru mendatangkan beban berat bagi mereka.
Jika kalah pada partai pembuka itu, perjuangan Tim Merah Putih dipastikan akan semakin berat karena mereka paling diunggulan untuk merebut angka kemenangan.
"Tapi pada game kedua, saya merasa tertekan karena pikiran saya adalah keharusan menang dan itu membuat saya banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Tontowi yang didampingi Liliyana.
Sementara itu Liliyana yang akrab dipanggil Butet juga mengatakan bahwa mereka juga sempat kembali tertekan sempat tertinggal, tapi kembali bermain lepas dan bisa menyamakan kedudukan.
"Saya melihat pasangan China itu berbalik dalam kondisi tertekan sehingga kami akhirnya bisa memenangi pertandingan," kata Liliyana.
Tontowi/Liliyana pada game pertama unggul lebih dulu 3-0 dan terus memimpin sebelum China menyamakan 13-13 dan untuk pertama kalinnya berbalik unggul 14-13.
Tapi keunggulan pasangan China yang menempati peringkat teratas dunia itu tidak berlangsung lama karena Tontowi/Liliyana secara perlahan kembali menemukan irama permainan dan kembali mengejar ketinggalan.
Smes keras Tontowi yang gagal dikembalikan Xu Chen membuat Tontowi/Liliyana berhasil merebut game pertama dengan skor 21-18.
Pada game kedua, pasangan China tersebut langsung mengambil inisiatif menyerang dan membuat Tontowi/Liliyana dalam kondisi tertekan dan tertinggal 4-8.
Permainan reli-reli panjang yang kemudian diakhiri drop shop membuat Tontowi/Liliyana keteteran sehingga pasangan China itu memperbesar selisih keunggulan menjadi 16-8 dan kemudian melaju 19-11.
Tanpa banyak kesulintan, Xu Chen/Ma Jin pun berhasil memaksakan "rubber game" dengan merebut game kedua dengan skor 21-15 setelah smes keras Tontowi menyangkut net.
Pasangan Indonesia mengawali set penentuan dengan meyakinkan dan seperti pada game pertama, unggul lebih dulu 3-0.
Disaksikan langsung Menpora Roy Suryo dan Ketua KOI Rita Subowo, Tontowi/Liliyana mulai tertekan dan pasangan China tersebut tampak berusaha menguras tenaga pasangan Indonesia dengan memberikan bola bola lambung di garis belakang.
Dengan relatif lebih mudah, Xu Chen/Majin pun melaju 11-4, sebelum pasangan Indonesia bangkit untuk menyamakan kedudukan 13-13.
Pertarungan pun berkembang menjadi lebih ketat dan mendebarkan ketika Indonesia berbalik unggul 14-13 dan 17-15.
Giliran pasangan china dalam tekanan ketika Tontowi/Liliyana memperbesar keunggulan 20-16.
Stadion Putra yang didominasi pendukung Indonesia pun bergemuruh ketika smes keras Tontowi gagal dikembalikan Ma Jin sehingga Tontowi/Liliyana pun menutup pertarungan dengan kemenangan 21-16 setelah berjuang selama satu jam lima menit.
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013