Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono menyatakan Perum Bulog bakal melakukan impor daging untuk menstabilkan harga di pasar khusus untuk di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Sudah disetujui daging impor untuk operasi pasar yang tentunya masuk ke pasar hanya untuk DKI (Jakarta) dan Jawa Barat," kata Suswono seusai membuka Rapat Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Teknis, dan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Menteri menuturkan, operasi pasar bakal dilakukan di DKI Jakarta dan Jawa Barat karena pasokan ke dua wilayah itu kurang yang mengakibatkan harga melonjak hingga Rp85.000-Rp90.000 per kilogram.
Menurut Suswono, Kementerian Perdagangan menginginkan harga daging di pasar turun menjadi Rp70.000-Rp80.000 per kilogram, setara dengan Rp32.000 per kilogram bobot hidup.
Harga tersebut, lanjutnya, masih memberikan keuntungan bagi peternak asal rantai distribusinya tidak panjang.
Suswono mengaku belum mengetahui volume impor daging Bulog, karena Menteri Perdagangan Gita Wirjawan belum menyampaikan angka volumenya.
Namun, kata Suswono, rekomendasi pemasukan daging tetap harus melalui Kementerian Pertanian.
Suswono menambahkan, untuk memenuhi permintaan Bulog volume impor daging 7-10 persen dari total kuota impor akan dibuat analisa kebutuhan yang mencakup perhotungan kebutuhan dan menjaga kestabilan harga di level berapa, termasuk juga penyesuaian terhadap target swasembada daging yang membolehkan impor maksimal 10 persen dari total konsumsi nasional.
Lebih lanjut, Suswono mengatakan, ke depannya Bulog dapat ikut melakukan impor sebagaimana pelaku usaha lainnya.
"Yang jelas, Bulog tentu kalau dia ditugaskan (stabilisasi harga daging) pasti sudah investasi. Kalau investasi hanya sekedar untuk operasi pasar tentu akan rugi. Bulog bisa ikut (impor) sebagaimana para pelaku usaha lain," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013