Kondisi cuaca panas terik membuat proses pengeringan ikan menjadi lebih cepat.

Penajam (ANTARA) - Nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur diarahkan untuk membuat olahan ikan dari hasil tangkapan saat kemarau panjang, menyikapi penurunan tangkapan ikan para nelayan.

Nelayan tidak bisa turun melaut dengan maksimal sepanjang kondisi cuaca panas atau kemarau, kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto, di Penajam, Sabtu. Kondisi itu disertai angin kencang yang membuat gelombang laut tinggi, katanya lagi.

"Kemarau berkepanjangan disertai angin kencang berdampak produksi ikan tangkap nelayan menurun, karena nelayan tidak bisa melaut dengan normal," ujarnya pula.

Terdata hingga September 2023, total produksi perikanan tangkap yang tercatat pada Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara baru mencapai 4.300 ton.

Catatan tahun sebelumnya pada periode yang sama produksi perikanan tangkap sekitar 5.000 ton, katanya pula, hingga akhir tahun hasil ikan tangkapan nelayan mencapai lebih kurang 6.000 hingga 6.500 ton.

Menyikapi penurunan hasil tangkapan ikan nelayan tersebut, pemerintah kabupaten setempat mengarahkan nelayan memanfaatkan hasil tangkapan menjadi olahan, seperti membuat ikan asin dan lainnya.

Pengolahan ikan hasil tangkapan menjadi ikan asin dan lainnya dapat berpengaruh pada nilai jual yang turut meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari menutupi hasil tangkapan yang berkurang.

"Kondisi cuaca panas terik membuat proses pengeringan ikan menjadi lebih cepat," ujarnya pula.

Pemerintah kabupaten memberikan dukungan berupa peningkatan keahlian dan peralatan untuk meningkatkan hasil ikan nelayan yang berjumlah 4.701 orang.

Pemkab Penajam Paser Utara juga berupaya memiliki tambat perahu nelayan yang memadai dan dilengkapi tempat pelelangan ikan.

Kabupaten Penajam Paser Utara miliki potensi perikanan tangkap yang dapat meningkatkan produksi, dukungan berupa bantuan mesin, peralatan hingga subsidi bahan bakar minyak diberikan kepada malahan, demikian Andi Trasodiharto.

Baca juga: Nelayan Nenang tuntut ganti rugi
Baca juga: Ribuan nelayan di Penajam didata ulang untuk dapatkan kartu Kusuka

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023