Magelang (ANTARA News) - Sekitar 100 biksu Dewan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) melakukan proesei "pindapata" menjelang perayaan Tri Suci Waisak 2013 di Kota Magelang, Kamis.
Prosesi pindapata dimulai dengan ritual memohon keselamatan untuk bangsa dan negara dipimpin Koordinator Dewan Sangha Walubi, Biksu Tadisa Paramita Mahastavira di tempat peribadatan Tri Dharma Kelenteng Liong Hok Bio di sebelah selatan Alun-Alun Magelang.
Usai melakukan doa, para biksu berangkat dari halaman kelenteng berjalan menyusuri Jalan Pemuda di kawasan "Pecinan" Magelang dengan membawa mangkok berwarna perak. Umat yang telah menunggu di depan pertokoan memasukkan sedekah ke dalam mangkok.
Biksu yang mengikuti prosesi pindapata terdiri atas sangha Teravada dan Mahayana. Mereka bukan saja dari dalam negeri, tetapi beberapa biksu berasal dari Australia dan Cina.
Biksu Tadisa mengatakan, pindapata merupakan tradisi di zaman Sang Buddha Gautama, dimana seorang pertapa tidak disibukkan lagi dengan urusan makan.
Selain itu, katanya, memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menanam jasa pahala, karena seorang suciwan dia harus membalas budi kepada masyarakat luas, yaitu orang tua, guru, negara atau masyarakat, dan semua makhluk.
"Tardisi pindapata ini setiap tahun dilakukan di hari suci Waisak untuk memeberikan kesempatan masyarakat luas memberikan jasa pahala," katanya.
Ia mengatakan, tradisi ini untuk menciptakan jodoh baik pada agama Buddha dan juga memberikan kesempatan untuk membantu lingkungan setempat mempunyai rezeki atau terhindar dari malapetaka.
Ia menuturkan, tradisi ini setiap tahun wajib dilakukan. Di zaman Sang Buddha dilakukan setiap hari, bukan setiap tahun. Tetapi karena ini biksu sangha dari berbagai daerah dan juga dari mancanegara maka tradisi pindapata dilakukan menjelang puncak Tri Suci Waisak.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013