Saya jemput ke Jakarta dengan biaya sendiri, pulangnya mencari tumpangan truk-truk sampai ke Mataram

Mataram (ANTARA News) - Warniati (28) mengalami kelumpuhan kaki karena jatuh saat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi pada 2011.

"Kerja di Arab 2011, pulang 2012 kondisinya sudah seperti ini, saya jemput dia ke Jakarta," kata Burhanuddin, suami Warniati di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Sejak kakinya tidak bisa berjalan, Warniati hanya terbaring di bilik berukuran 2 x 1,5 meter beralaskan kasur yang tipis. Ia menghabiskan siang hari di bilik tersebut dan dibawa masuk ke bilik yang lebih besar di malam hari.

Burhanuddin hanya bekerja sebagai pengamen dengan penghasilan tidak menentu, dan ia harus mengurus istri dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil.

"Saya jemput ke Jakarta dengan biaya sendiri, pulangnya mencari tumpangan truk-truk sampai ke Mataram," ujar Burhanuddin.

Menurut Warniati, kelumpuhan yang dialaminya karena terjatuh dari kursi saat membersihkan kipas angin di rumah majikannya.

Ia mengaku sempat berobat namun lama-kelamaan kakinya tidak bisa digerakkan hingga Warniati tidak bisa berjalan.

"Saya minta pulang ke Indonesia, semuanya dengan biaya sendiri," kata Warniati.

Sesampainya di Tanah Air, ia juga dibawa berobat ke rumah sakit berbekal Jamkesmas namun hingga saat ini belum ada perubahan.

Saat ini Warniati sudah bisa berjalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya dengan kursi roda bantuan dinas sosial setempat.

"Harapan saya bisa sembuh dan bisa jalan lagi," kata Warniati.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013