Jakarta (ANTARA) - Tim panahan berkuda Indonesia memastikan tiket ke Piala Dunia Panahan Berkuda usai menjadi peringkat kedua dalam seleksi yang dilaksanakan pada 3-5 Oktober di Negeri Sembilan, Malaysia.
Dilansir dari keterangan resmi, Sabtu, Tim Merah Putih meraih peringkat kedua dengan memperoleh total nilai 1.330 poin, sedangkan Mongolia memuncaki peringkat pertama dengan nilai 1.390 poin, dan Thailand di peringkat ketiga dengan 1.280 poin.
Seleksi yang dilaksanakan oleh World Horseback Archery Federation (WHAF) itu, menghadirkan para kontestan dari Indonesia, Mongolia, Korea Selatan, China, Malaysia, dan Thailand. Dengan kategori yang dipertandingkan adalah Korean Serial Shot, Qabaq, dan Kassai Original System. Chairman WHAF Grand Master Kim Youngsup turut hadir dalam acara tersebut .
Baca juga: Indonesia juarai kompetisi panahan berkuda di Qatar
Tim Indonesia menurunkan atlit terbaiknya, yaitu Hardika (Sumatera Barat) sebagai kapten tim, Alan Pratama (DKI Jakarta), M Yahya Ayyash (Jawa Tengah), Bagas S Prabowo (Lampung).
Atlet Indonesia juga menorehkan prestasi dalam dua kategori. Untuk kategori Qabaq, Ayyash meraih peringkat ke-1 dan Hardika ke-2. Sedangkan kategori Kassai, Ayyash meraih peringkat ke-1.
WHAF adalah federasi panahan berkuda internasional yang berpusat di Korea Selatan di bawah naungan World Martial Art Union (WOMAU) dan UNESCO.
Indonesia melalui Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) resmi menjadi anggota WHAF sejak 2019. Panahan berkuda adalah cabang ethnosport atau olahraga tradisional yang sedang berkembang di dunia saat ini.
Olahraga ini syarat dengan unsur budaya dan sejarah. Grand Master Kim menekankan bahwa kegiatan panahan berkuda memiliki sejarah panjang dalam peradaban dunia dan saat ini dimasyarakatkan kembali sebagai usaha untuk melestarikan budaya serta jiwa kesatria sebagaimana di masa lampau.
Dengan hasil itu, Indonesia berhak untuk mengikuti Final Piala Dunia Panahan Berkuda di Arab Saudi pada 14-16 Desember sebagai wakil dari Grup 1. Indonesia akan bersaing dengan pemuncak grup-grup lain dari Benua Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika.
Baca juga: Natasha dan Karen Herjawan sabet medali emas Kejurnas Berkuda 2023
Baca juga: Menpora dorong Pordasi kembangkan berkuda ke arah sport tourism
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023