Dari 36 kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kota Bengkulu, 30 terjadi pada September dan selama Oktober 2023 tercatat enam kali kebakaran.
"Untuk kejadian kebakaran lahan, pada September terjadi 30 kali dan pada Oktober enam kejadian," kata Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Kota Bengkulu Lyem Friady di Bengkulu, Sabtu.
Baca juga: Sebanyak 12 rumah di Kota Bengkulu hangus terbakar
Baca juga: Diduga akibat gas bocor, rumah dan mobil warga Kota Bengkulu terbakar
Dengan maraknya kebakaran di Kota Bengkulu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah ataupun membuka lahan dengan cara membakar.
"Karena saat ini cuaca panas dan angin kencang, masyarakat diimbau tidak membakar sampah atau buka lahan kebun dengan membakar. Disamping bisa menimbulkan kebakaran juga akan berdampak ke faktor kesehatan. Kami ajak masyarakat menjaga udara tetap normal," ujar dia.
Damkar Kota Bengkulu menyiagakan 54 personil di sembilan kecamatan di wilayah tersebut guna mengantisipasi terjadinya karhutla.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu mendeteksi sebanyak 26 titik panas yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tersebar di Provinsi Bengkulu.
"Dari pantauan satelit, terdapat titik panas menunjukkan warna kuning yang artinya memiliki tingkat kepercayaan sedang, namun apapun itu diharapkan warga untuk selalu waspada," kata Prakirawan BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu Muhammad Fajar.
Untuk 26 titik panas yang terdeteksi tersebut berada di sejumlah wilayah seperti di Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Pada sejumlah wilayah tersebut terdapat lahan kebun kelapa sawit.
Baca juga: Hutan Kota Bengkulu diduga sengaja dibakar
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023