Bengkulu (ANTARA News) - Pembangunan rel kereta api dari Muara Enim (Sumsel) - Kabupaten Kaur (Bengkulu) akan dimulai pada 2014.
Hal itu sudah disetujui pemerintah pusat pada Musyawarah Pembangunan Nasional (Muserbangnas) di Jakarta belum lama ini, kata Ketua Bappeda Kabupaten Kaur, Sudoto di Bengkulu, Kamis.
Ia menjelaskan, pembangunan yang sudah disetujui pusat itu tidak hanya membuat rel kereta api, tapi ada tiga sektor pembangunan berskala nasional lainnya di Kabupaten Kaur sudah disetujui.
Ke tiga sektor pembangunan itu adalah pembangunan jaringan irigasi cabang Kidau Padang Guci, pengembangan dermaga Linau dan pembuatan jalan lingkar kota Bintuhan.
Dana yang diusulkan untuk membangun ke empat program nasional itu seluruhnya mencapai Rp1,2 triliun yang terdiri atas pembangunan rel kereta api dari Muara Enim, Sumsel-Kaur, Bengkulu dan jaringan irigasi masing-masing sebesar Rp250 miliar.
Selain itu dana pembangunan dermaga pelabuhan laut Linau setempat mencapai Rp500 miliar dan pembangunan jalan lingkar kota Bintuhan sudah diusulkan dana sebesar Rp200 miliar, ujarnya.
Ia mengatakan, ke empat pembangunan berskala nasional di Kabupaten Kaur itu dibahas dalam Muserbangnas di Jakarta dan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus beliau menyetujui rencana pembangunan tersebut dan akan dimulai pada 2014, tambahnya.
Kepala Dinas Pertambangan Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kaur Ahyan Endu mengatakan, pembangunan rel kereta api Sumsel-Bengkulu itu sudah diprogramkan sejak lima tahun silam.
Pembangunan rel kerta api itu nantinya akan mengakut batu bara dari Muara Enim ke pelabuhan Linau, Kaur, Bengkulu dengan jarak sekitar 280 kilometer.
Untuk mendukung program tersebut, maka pelabuhan Linau akan dikembangkan menjadi pelabuhan nasional karena bisa langsung mengekspor berbagai komoditi ke berbagai negara termasuk batu bara, katanya.
Pewarta: Zukifli Lubis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013