Washington (ANTARA News) - Seorang jenderal di Pusat Pelatihan Angkatan Darat Amerika Serikat di Fort Jackson di Carolina Selatan diskors dari jabatannya pada Selasa di tengah tuduhan kesalahan, termasuk zina dan berkelahi, kata tentara.
Brigadir Jenderal Bryan Roberts diskors dari jabatannya sementara tuduhan pelanggaran diperiksa penyelidik Angkatan Darat, kata juru bicara Komando Ajaran dan Pelatihan Angkatan Darat.
Juru bicara itu menolak menguraikan tuduhan kelakuan buruk tersebut dan tidak mau mengatakan apakah keluhan perkelahian itu terkait dengan dugaan perzinahan tersebut.
Penskorsan Roberts menyambung serentetan tuduhan penyerangan seksual ketentaraan, yang meningkatkan tekanan pada Pentagon untuk menangani masalah itu. Anggota parlemen Amerika Serikat, yang marah akibat peningkatan kekerasan seksual, mendorong undang-undang untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam penyelidikan itu, Brigadir Jenderal Peggy Combs, komandan Sekolah Kimia, Hayati, Radiologi dan Nuklir di Fort Leonard Wood, Missouri, akan bertindak sebagai komandan sementara di Fort Jackson, kata juru bicara tersebut.
Presiden Barack Obama pada tengah Mei memperingatkan bahwa pelecehan seksual di ketentaraan mengancam keamanan negara Amerika Serikat dan bertekad melakukan semua kemungkinan untuk mengatasi masalah itu.
Obama berjanji bertindak saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Chuck Hagel, perwira tertinggi tentara Amerika Serikat Jenderal Angkatan Darat Martin Dempsey, serta pemimpin tentara dan sipil cabang tentara negara adidaya tersebut.
Presiden menyatakan, kekuatan tentara Amerika Serikat terletak pada kepercayaan, kerja sama dan disiplin.
"Masalah kekerasan seksual di angkatan bersenjata kita merusak kepercayaan itu," kata Obama kepada wartawan sesudah pertemuan di Gedung Putih tersebut.
"Itu bukan hanya kejahatan, bukan hanya memalukan dan tercela, tapi juga akan dan telah membuat tentara kurang efektif daripada seharusnya," katanya.
"Dengan demikian, itu berbahaya bagi keamanan negara kita. Jadi, itu bukan tontonan. Itu masuk ke jantung dan inti siapa kita. Itu belum betul dan itu jelas," katanya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ray Odierno menyatakan angkatan bersenjata gagal mengatasi kekerasan seksual secara efektif dan gelombang kejadian baru-baru ini mengikis kepercayaan di seluruh jajaran.
Dalam pesan kepada tentara sesudah serangkaian kejadian merusak penyerangan seksual di ketentaraan, Odierno menyatakan perang melawan kekerasan dan pelecehan seksual harus menjadi prioritas utama lembaga itu.
"Tentara gagal memerangi kekerasan dan pelecehan seksual," kata Odierno, "Sudah saatnya kita memerangi penyerangan dan pelecehan seksual sebagai tugas utama."
Tanggapan Odierno itu muncul sesudah seorang prajurit di gerakan pencegahan pemerkosaan dituduh memaksa bawahannya melacur.
Pada pekan sebelumnya, seorang perwira Angkatan Udara penanggung jawab dinas pencegahan penyerangan seksual ditangkap di dekat Pentagon atas tuduhan menyerang seorang wanita, demikian Reuters.
(B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013