Jakarta (ANTARA) - Ketua dan pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mendorong kalangan muda untuk terjun ke dunia politik, bukan justru menjauhinya, jika ingin Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang.
“Anak muda banyak yang berpikir bahwa dunia politik itu tidak menarik, walaupun sebenarnya mereka merupakan idealis yang ingin Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Dino seusai forum diskusi Indonesian Youth Democracy Forum (IYDF) di Jakarta, Jumat malam.
Karena itu menurut Dino, anak muda seharusnya ikut berpolitik agar dapat menyalurkan idealisme dan merumuskan berbagai kebijakan publik yang lebih baik.
“Saya harap semakin banyak anak muda yang berbakat, idealis, dan berkomitmen melayani publik mau terjun ke dunia politik,” ujarnya.
Dengan begitu, ia berharap politisi Indonesia di masa depan merupakan orang-orang yang benar-benar bekerja keras melayani rakyat, bukan pihak-pihak yang hanya menginginkan jabatan, kekayaan, dan kekuasaan.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI tersebut juga menyatakan bahwa peran kaum muda penting untuk menjaga, melindungi, dan mengarahkan demokrasi Indonesia di masa depan.
"Peran pemuda sangat penting karena arah implementasi demokrasi Indonesia di masa depan ada di tangan mereka,” katanya.
Oleh karena itu menurut Dino, penting bagi pemuda Indonesia untuk memiliki pola pikir yang demokratis karena hal tersebut sesuai dengan sila ke-4 Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
Dia mengatakan walaupun tidak terlibat dalam perjuangan mahasiswa dan pemuda di awal era reformasi, anak muda masa kini perlu memahami betapa pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia tetap hidup.
"Walaupun mereka belum lahir pada 1998, saat pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat benar-benar terwujud, tetapi mereka tetap harus mengerti pentingnya Indonesia tetap menjadi negara yang demokratis,” ucapnya.
Forum diskusi bertajuk bertajuk “Protecting Democracy in the 21st Century: The Role of the Youth” merupakan penutup dari rangkaian program IYDF yang pelaksanaannya didukung oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) Indonesia.
IYDF diikuti 20 pemuda dari seluruh penjuru Indonesia untuk melakukan dialog dengan lembaga dan organisasi masyarakat di seluruh Indonesia untuk merumuskan pernyataan bersama yang berisi rekomendasi mereka untuk membuat pelaksanaan demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik.
Baca juga: Pakar: tantangan membangun hubungan Indonesia-China soal mispersepsi
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023