Dengan menunjukkan sikap hormat, empati, dan penyelesaian konflik yang sehat, akan membantu anak-anak memahami cara berperilaku yang baikJakarta (ANTARA) - Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Agus Suryo Suripto mengatakan untuk mencegah perilaku perundungan pada anak, orang tua harus menjadi teladan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain.
"Dengan menunjukkan sikap hormat, empati, dan penyelesaian konflik yang sehat, akan membantu anak-anak memahami cara berperilaku yang baik," kata Agus Suryo Suripto dalam bincang media bertajuk "Bersama Cegah Bullying di Sekolah dan Penuhi Hak Anak atas Pendidikan", di Jakarta, Jumat.
Selain itu, kata dia, juga dengan menerapkan komunikasi yang efektif kepada anak dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas anak. Selanjutnya orang tua memberikan dukungan emosional kepada anak.
"Dengan menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan mendengarkan secara aktif kepada anak-anak untuk membantu mereka mengatasi stres dan tekanan yang bisa terjadi akibat kekerasan di sekolah," kata Agus Suryo Suripto.
Baca juga: Kemenag: Keluarga berperan penting cegah perilaku perundungan
Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di rumah, lanjut dia, anak-anak dapat belajar menghormati dan menghargai orang lain sejak dini.
Selain itu, menurutnya, orang tua harus melibatkan diri secara aktif, memberikan pendidikan tentang empati dan toleransi kepada anak, serta mendukung korban perundungan dengan mendengarkan dan memberikan solusi.
Tak hanya itu, Agus mengatakan keluarga harus menerapkan nilai-nilai dalam keluarga.
"Tujuannya untuk membentuk karakter yang kuat dan mengajarkan sikap empati dan toleransi kepada anggota keluarga guna melibatkan mereka dalam mencegah tindakan perundungan di lingkungan sekitar," kata Agus Suryo Suripto.
Baca juga: Gubernur Jabar: Sikapi perundungan melalui pendekatan kekinian
Baca juga: Ahli psikologi: Wawasan komprehensif bentuk anak yang toleran
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023