paranoid, penuh kecurigaan, penuh kecemasanJakarta (ANTARA) -
Asosiasi psikologi forensik (Apsifor) menemukan, sang ibu GAH (64) dari korban tewas akibat bunuh diri ibu-anak di Depok (7/9), Jawa Barat memiliki kepribadian paranoid.
"Kami menemukan adanya indikasi seseorang yang memiliki ciri kepribadian yang bisa kami sebutkan sebagai ciri kepribadian paranoid, penuh kecurigaan, penuh kecemasan, sulit relasi dengan lingkungan sosialnya dengan orang lain," kata Ketua Apsifor Nathanael E. J Sumampouw saat konferensi pers di Jakarta, Jumat..
Konferensi pers tersebut antara lain berisi tentang pengungkapan hasil rekonstruksi kehidupan sosial dalam kasus ibu dan anak sebelum tewas bunuh diri.
"Kami menemukan adanya indikasi seseorang yang memiliki ciri kepribadian yang bisa kami sebutkan sebagai ciri kepribadian paranoid, penuh kecurigaan, penuh kecemasan, sulit relasi dengan lingkungan sosialnya dengan orang lain," kata Ketua Apsifor Nathanael E. J Sumampouw saat konferensi pers di Jakarta, Jumat..
Konferensi pers tersebut antara lain berisi tentang pengungkapan hasil rekonstruksi kehidupan sosial dalam kasus ibu dan anak sebelum tewas bunuh diri.
Ia menjelaskan, pihaknya menggunakan teknik psikologi dengan metode retrospektif sehingga hasilnya adalah merekonstruksi pikiran perasaan perilaku dari kedua korban itu serta memeriksa status mental mereka dalam situasi terakhir kehidupan.
Nathanael juga menjelaskan telah menyelidiki TKP dan mewawancarai subjek yang mengenal kedua individu ini baik dari anggota keluarga inti, kerabat, maupun orang-orang yang tidak ada hubungan keluarga tapi berinteraksi langsung dengan kedua orang ini.
Baca juga: Penyebab kematian ibu dan anak di Depok adalah bunuh diri
"Jadi, dari catatan kami, ada 13 subjek yang kami temui secara intensif dalam waktu kerja kurang lebih 100 jam pemeriksaan yang kami lakukan, " katanya.
Selanjutnya untuk sang anak DAW (38) menurut hasil pemeriksaan menemukan karakteristik skizoid yang indikatornya adalah tertutup, menyendiri adanya kecemasan sosial, ada kesepian, ada pasif dalam mengarahkan diri di lingkungan sosialnya.
"Kami juga melihat dan menemukan adanya frustasi dalam kehidupan yang berkembang menjadi depresi dan yang bersangkutan juga menyadari ada masalah, isu kesehatan mental dalam keluarganya," kata Nathanael.
Nathanael menyimpulkan dengan kondisi tersebut akhirnya mereka sepaham sepakat bersama anaknya untuk bersama mengakhiri kehidupan.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebutkan penyebab kematian ibu dan anak pada salah rumah di perumahan Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (7/9) adalah bunuh diri atau tidak ditemukan peristiwa tindak pidana.
Baca juga: Polisi ungkap hasil penyelidikan kematian ibu-anak di Depok pada Jumat
Baca juga: Polisi ungkap hasil penyelidikan kematian ibu-anak di Depok pada Jumat
"Disimpulkan bahwa mereka adalah melakukan bunuh diri (suicide) dengan cara mengurung diri di ruangan sempit seluas 1,8 x 1 meter dan tinggi 2,3 meter, " kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023