InPeta yang kita rancang ini bertujuan untuk memudahkan pemetaan dan pengelolaan data terkait kegiatan peternakan di AcehBanda Aceh (ANTARA) - Dinas Peternakan (Disnak) Pemprov Aceh sedang menyiapkan sistem baru berupa aplikasi pemetaan interaktif berbasis data terpusat (InPeta) terkait pengelolaan peternakan di tanah rencong.
"Aplikasi ini bisa memudahkan Dinas Peternakan Aceh dalam memetakan dan mengelola data peternakan di Aceh," kata Kepala Disnak Aceh Zalsufran, di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Zalsufran usai memimpin pertemuan dengan kader peternakan dari 23 kabupaten/kota se-Aceh secara daring via konferensi video, di Banda Aceh.
Zalsufran mengatakan, peternakan salah satu sektor unggulan di Aceh, maka harus ditangani dengan pola pendekatan yang tepat. Sehingga bisa memberikan kemudahan bagi para peternak Aceh dalam mengembangkan usahanya.
"Karena itu, saya menginisiasi aplikasi InPeta. Tujuannya, tentu saja memberi gambaran secara luas melalui geospasial agar masyarakat umum dan para calon konsumen mendapat gambaran lebih detail," ujarnya.
Ia menjelaskan, sistem pada aplikasi InPeta itu nantinya menggunakan peta interaktif mampu mengakses informasi tentang lokasi peternakan, jenis hewan ternak, serta data kepemilikan.
Kelengkapan data tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dan mendukung pengembangan sektor peternakan di Aceh.
“InPeta yang kita rancang ini bertujuan untuk memudahkan pemetaan dan pengelolaan data terkait kegiatan peternakan di Aceh," katanya.
Peta interaktif ini, lanjut Zalsufran, memungkinkan pengguna untuk memilih area tertentu di Aceh dan melihat data peternakan di area tersebut. Sistem ini juga membantu Dinas Peternakan Aceh dalam mengelola data peternakan secara efisien dan memberikan informasi yang akurat kepada para pemangku kepentingan.
Tidak hanya berfokus pada upaya menggerakkan sektor ekonomi masyarakat peternak, aplikasi berbasis geospasial yang telah dilengkapi dengan pemetaan interaktif ini juga mempermudah perencanaan kegiatan peternakan, pemantauan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk pengembangan peternakan di Aceh.
“Peningkatan ekonomi masyarakat peternak tentu penting, tetapi kondisi ternak yang sehat juga tentu jauh lebih penting, agar ternak warga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi," ujarnya.
Dengan aplikasi tersebut, tambah dia, juga dapat menunjukkan daerah yang memiliki risiko tinggi terjadinya ledakan kasus PMK atau LSD. Maka dari itu sistem ini sangat efektif bagi para pemangku kebijakan untuk bertindak.
Saat ini, Disnak Aceh terus mensosialisasikan aplikasi InPeta ke seluruh kabupaten/kota, serta melakukan peningkatan kapasitas bagi pengelola aplikasi di daerah.
"Kita terus meningkatkan sosialisasi, sehingga saat aplikasi itu diluncurkan dan dioperasikan nantinya benar-benar memberikan manfaat luas bagi masyarakat," demikian Zalsufran.
Baca juga: Pemprov berharap REI Aceh wujudkan rumah untuk warga prasejahtera
Baca juga: Pemprov subsidi ongkos angkut bahan pokok ke Aceh untuk tekan inflasi
Baca juga: KKP: Aceh Timur miliki potensi jadi sentra perikanan di Aceh
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023