London (ANTARA News) - Indonesia menekankan isu kesehatan merupakan kontributor sekaligus penerima manfaat dari kemajuan ekonomi dan pembangunan di suatu negara dan Pemerintah berkewajiban membangun serta mempertahankan berbagai kebijakan terkait kesehatan masyarakatnya.
Hal itu ditekankan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, dalam pernyataan Delegasi Indonesia di pertemuan Sesi ke-66 World Health Assembly (WHA) di Kantor PBB Jenewa, demikian Sekretaris Ketiga PTRI Jenewa, Mariska Dhanutirto kepada ANTARA London, Rabu.
Lebih lanjut, Menkes menekankan isu kesehatan harus menjadi prioritas bagi para pemimpin dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dapat dinikmati oleh seluruh penduduk.
Menkes menegaskan pentingnya pengakuan isu kesehatan merupakan isu strategis bagi pembangunan, khususnya dalam menciptakan tujuan dan sasaran, yang terkait dengan people's well-being yang dilihat dari peningkatan kualitas hidup.
Dalam kaitan ini, Indonesia pada tahun 2014 akan memulai tahapan penting dalam rangka mencapai Universal Health Coverage bagi seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2019.
Menkes RI juga menekankan pentingnya masyarakat internasional untuk memberikan perhatian internasional terhadap berbagai jenis penyakit tidak menular (non-communicable disease).
Di sisi lain, upaya masyarakat global untuk memerangi penyakit menular (communicable disease) serta under nutrition tetap harus dipertahankan.
Indonesia terus mengambil berbagai langkah dalam rangka mengatasi masalah AIDS, Tuberculosis, dan Malaria maupun berbagai ancaman kesehatan lainnya termasuk merebaknya kasus flu burung akhir-akhir ini.
Ketua Delegasi RI dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa Menteri Kesehatan dari negara lain dan memberikan pernyataan di berbagai pertemuan WHA serta menjadi tuan rumah pada pertemuan tingkat menteri dalam kerangka Foreign Policy and Global Health Initiative.
World Health Assembly merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di bidang kesehatan bagi seluruh negara anggota PBB.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013