dia minta tolong titip pesan ke pak menteri supaya pak menteri peka terhadap permasalahan masyarakat yaitu harga daging yang mahal dan beredarnya daging celeng dan tikus.
Jakarta (ANTARA News) - Tersangka kasus dugaan suap penambahan impor daging sapi di Kementerian Pertanian serta kasus tindak pidana pencucian uang, inisial LHI, menitipkan pesan ke Menteri Pertanian (Mentan), Suswono, melalui Sekretaris Menteri Pertanian (Sesmentan), Baran Wirawan.

"Pak LHI pernah panggil saya, ke kantornya di DPP PKS, dia tanya mengenai jadwal pak menteri (pertanian)," kata Baran dalam dalam sidang di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu.

Baran menjadi saksi dalam kasus suap kuota impor daging di Kementerian Pertanian dengan terdakwa dua direktur PT Indoguna Utama yaitu inisial JE dan AAE.

"Dia (LHI) kolega pak menteri, karena kalau telepon pak menteri tidak diangkat jadi saya datang ke kantornya; dia minta tolong titip pesan ke pak menteri supaya pak menteri peka terhadap permasalahan masyarakat yaitu harga daging yang mahal dan beredarnya daging celeng dan tikus," tambah Baran.

Ia pun menyampaikan pesan LHI tersebut ke Suswono. Kemudian ditimpali oleh Suswono. "Dia (Suswono) katakan iya, iya, baiklah," ungkap Baran.

Saat didesak anggota majelis hakim Hendra Yosfin mengenai isi pembicaraan tersebut, Baran mengaku hanya meminta agar Suswono peka terhadap masalah daging di masyarakat.

"Kalau hanya bicara seperti itu bisa ditelepon langsung ke menteri kecuali ada pembicaraan khusus, jawab yang jujur, tidak usah mengarang," kata Hendra.

Baran menjawab bahwa pesan utama adalah pesan Luthfi yang utama adalah bagaimana menteri lebih peka problem masyarakat dan diminta menceritakan program pak menteri tentang pertanian.

Baran yang mengaku bukan anggota maupun pengurus PKS memang sering datang ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan dalam rangka pengajian.

(D017)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013