Terlepas dari tren penurunan stunting dalam empat tahun terakhir ini, saya mendapat laporan, masih ada beberapa intervensi yang harus ditingkatkan cakupan dan kualitas pelaksanaannya
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan cakupan dan kualitas dari sejumlah intervensi stunting masih perlu ditingkatkan untuk mempercepat penurunan prevalensi kasus di angka 14 persen pada 2024.
"Terlepas dari tren penurunan stunting dalam empat tahun terakhir ini, saya mendapat laporan, masih ada beberapa intervensi yang harus ditingkatkan cakupan dan kualitas pelaksanaannya," kata Wapres Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutan di agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2023 di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat.
Meski angka stunting balita di Indonesia turun dari 30,8 persen (2018) menjadi 21,6 persen (2022), kata Wapres, tapi capaian itu masih perlu intervensi optimal untuk mencapai angka 14 persen pada 2024.
Wapres mengatakan peningkatan kinerja pada intervensi spesifik masih diperlukan penambahan kapasitas kader dan petugas kesehatan untuk penggunaan alat pemantauan status gizi di posyandu dan perangkat USG di puskesmas.
Baca juga: Wapres: Stunting tetap program prioritas meski kepemimpinan berganti
"Sehingga pemantauan status gizi bisa dilakukan secara cepat dan akurat," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Hal lain yang harus didorong, lanjutnya, adalah konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, pemberian ASI Eksklusif dan makanan pendamping ASI dengan kandungan gizi tepat, serta imunisasi dasar lengkap.
Pada intervensi sensitif, Wapres memberikan perhatian pada isu ketahanan pangan dan perbaikan praktik pengasuhan.
"Edukasi agar diberikan tidak hanya kepada orang tua, tetapi juga kepada keluarga besar yang melakukan pengasuhan anak," ucap Wapres.
Baca juga: Wapres: Replikasi keberhasilan sejumlah kabupaten turunkan stunting
Kemudian aspek lain yang masih harus ditingkatkan, menurutnya, adalah pengorganisasian dan peningkatan kapasitas penggerak di lapangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Melalui mereka, kita harus pastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan betul-betul telah diterima dan dirasakan manfaatnya oleh target sasaran," kata Wapres.
Selanjutnya, Wapres juga meminta upaya percepatan penurunan stunting mengoptimalkan berbagai pendekatan, mulai dari legal formal dan politik, hingga sosial-kultural dan keagamaan.
"Perkuat kolaborasi intens dengan tokoh-tokoh dan organisasi berbasis keagamaan yang mengakar di masyarakat," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres minta koordinasi antarlembaga dibenahi guna turunkan stunting
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023