Pemenang kontes foto akan menerima hadiah 2.000 dolar AS atau sekitar Rp19,4 juta...
Warsawa (ANTARA News) - Salah satu perusahaan tambang garam tertua di Eropa, Wieliczka, milik Polandia, mengumumkan penyelenggaraan lomba foto tentang garam di seluruh dunia untuk dipamerkan di museum bawah tanah mereka.

"Kami pikir akan baik untuk mempelajari garam di seluruh dunia dan menggabungkan foto-fotonya," kata perempuan juru bicara museum itu, Malgorzata Bogucka kepada AFP, Selasa.

Ia menjelaskan pengiriman foto diharapkan berfokus pada pembuatan NaCl dan menegaskan bahwa foto butiran garam tidak termasuk dalam penilaian.

Tambang Wieliczka, sekitar 15 kilometer arah selatan dari kota Krakow, memiliki sejarah panjang sejak abad 13, ketika garam pertama kali ditemukan.

Dengan serambi memanjang sejauh 300 km, lokasi tambang itu menjadi daerah tujuan wisata dan ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, sehingga semakin mengundang kehadiran wisatawan yang jumlahnya mencapai lebih dari sejuta orang dalam setahun.

Keanehan yang ada di tempat itu termasuk patung orang-orang kate dan bentuk bersejarah lain yang dibuat dari garam, danau di bawah tanah dan sebuah hotel dan sanatorium.

Tambang tersebut juga membanggakan pembuatan kapel bawah tanah dari garam, termasuk ukiran "perjamuan terakhir" dan tempat lilin, serta dimanfaatkan untuk misa bagi masyarakat umum setiap Minggu.

Pemenang kontes foto akan menerima hadiah 2.000 dolar AS atau sekitar Rp19,4 juta dan foto terbaik akan dipamerkan di area seluas 135 meter di bawah tanah mulai Desember.

Pertunjukan itu akan dibawa keliling tahun berikutnya, meskipun tempat-tempat di luar negeri belum ditetapkan.

Bogucka mengatakan museum tersebut pernah menyelenggarakan lomba foto seluruh Uni Eropa pada 2011 dan mendapat perhatian cukup luas dengan puluhan karya dari sejumlah negara termasuk Perancis, Denmark, Bulgaria dan Irlandia.

Pertambangan garam itu masih beroperasi hingga saat ini, meskipun mulai menghentikan produksi garam dalam skala besar sejak 1996.
(M007)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013