Malang (ANTARA) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Jawa Timur, Sugiarto Kasmuri mengemukakan bahwa risiko kredit perbankan di wilayah kerjanya terus melandai dengan rasio non performing loan (NPL) yang juga mengalami penurunan.

"Rasio NPL turun dari 3,40 persen pada Agustus 2022, menjadi 2,63 pada Agustus 2023. Sementara penyaluran dana oleh perbankan sampai Agustus 2023, tercatat pertumbuhan yang cukup tinggi, yakni 13,61 persen year of year (yoy) dibanding Juli 2023 sebesar 12,17 persen yoy," katanya di sela gathering sinergi OJK bersama dengan media dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat menuju masyarakat melek finansial di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Penyaluran dana tersebut, katanya, yang utama ditopang oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 31,73 persen yoy dan kredit UMKM sebesar 20,19 persen yoy.

Sementara sumber pendanaan utama bank berupa dana pihak ketiga (DPK), secara keseluruhan juga menunjukkan pertumbuhan positif, yakni sebesar 4,91 persen yoy atau mencapai Rp94,35 triliun per 31 Agustus 2023, dengan giro dan deposito sebagai main driver.

"Fungsi intermediasi perbankan juga terus meningkat, dengan kredit yang tumbuh tinggi melebihi pertumbuhan DPK, sehingga mendorong kenaikan LDR dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sugiarto.

Dengan capaian tersebut, katanya, lembaga jasa keuangan di wilayah kerjanya sampai Agustus 2023 tetap stabil dengan kinerja tumbuh positif, likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.

"Kami terus bersinergi dengan berbagai pihak agar pertumbuhan kinerja lembaga jasa keuangan tersebut juga memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat, utamanya dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat," ujarnya.

Menyinggung nilai aset perbankan di wilayah kerja KOJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan tumbuh 9,66 persen yoy atau mencapai sebesar Rp152,65 triliun, terdiri atas 35 entitas bank umum konvensional (BUK), enam bank umum syariah (BUS), 54 BPR, dan lima BPRS.

Berdasarkan kelompok jenis bank dan jenis usaha, pertumbuhan aset perbankan di wilayah kerja KOJK Malang utamanya didorong oleh BUK yang tumbuh sebesar 9,63 persen yoy atau meningkat sebesar Rp12,67 triliun (Juli 2023 sebesar 10,97 persen yoy).

Sugiarto mengakui konsentrasi penyebaran aset BUK dan BUS masih terpusat di Kota Malang, yaitu masing-masing sebesar 76,33 persen dan 76,96 persen, sedangkan konsentrasi penyebaran aset BPR dan BPRS terpusat di Kabupaten Malang, yaitu masing-masing sebesar 39,71 persen dan 45,85 persen.

Baca juga: Kaum milenial dominasi investasi saham di wilayah kerja OJK Malang
Baca juga: Riset LPS: Bank akan terus perbesar cadangan antisipasi risiko kredit
Baca juga: Bank Mandiri: Pengelolaan risiko kredit strategi penting lalui pandemi

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023